Kupang-BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) merilis data pemantauan curah hujan pada Dasarian I dan II November 2019 di daerah itu sangat rendah atau kurang dari 20 milimeter (mm) per dasarian, dengan peluang 70%.
Kepala Stasiun Klimatologi Kupang, Apolonaris Geru mengatakan curah hujan sangat rendah tersebut diprediksi terjadi di 56 dari 309 kecamatan, dengan status awas.
Kecamatan yang diprediksi curah hujan rendah itu tersebar di 17 kecamatan antara lain Mego dan Waigete di Sikka, serta Teluk Mutiara di Alor.
“Curah hujan sangat rendah berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, serta pengurangan ketersediaan air tanah sehingga mengakibatkan kelangkaan air rbersih,” katanya di Kupang, Kamis (31/10).
Sedangkan empat kecamatan lainnya yakni Ende Selatan dan Lio Timur di Ende, Wulanggitang di Flores Timur, dan Lela di Sikka, berstatus siaga karena hari tanpa hujan di kecamatan tersebut lebih dari 30 mm.
Terkait kondisi tersebut, menurut Apolinaris mengatakan, pihaknya mengeluarkan peringatan agar diantisipasi oleh masyarakat.
Dia juga mengimbau masyarakat mewaspadai dampak peralihan musim kemarau ke musim hujan. Saat ini wilayah NTT yang sudah diguyur hujan yakni sebagian besar Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tiga kabupaten itu sudah mempersiapkan peralatan evakuasi menghadapi kemungkinan bencana banjir dan tanah longsor. (mi)