Jakarta – BMKG telah mengeluarkan rilis potensi hujan sedang-lebat yang dapat terjadi sejak 29 Februari hingga 8 Maret 2024 di beberapa wilayah Indonesia sebagai akibat adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
Sesuai dengan rilis tersebut, BMKG memantau bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sejak tanggal 1 hingga 05 Maret. Adapun hujan dengan kategori sangat lebat terjadi di wilayah Kalimantan Barat (Putussibau), Sulawesi Tenggara (Kendari), dan Papua (Tanah Merah), sementara itu curah hujan dengan kategori ekstrem terjadi di Sulawesi Utara (Manado) yang mencapai 209 mm/hari.
Update Dinamika Atmosfer
Berdasarkan analisis cuaca terkini serta dengan mengamati perkembangan kondisi cuaca dalam sepekan kedepan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan secara signifikan. Kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain:
Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia;
Peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yag mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS);
Potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya – selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.
Potensi Cuaca
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan yang memicu potensi dampak (gangguan aktivitas, banjir, dan tanah longsor) dengan kategori SIAGA untuk tgl 7-8 Maret 2024 di sebagian wilayah:
Banten
Jawa Tengah
Informasi Prakiraan Berbasis Dampak hingga tingkat kecamatan dapat diakses melalui laman signature.bmkg.go.id.
Potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada periode 8-14 Maret 2024, yaitu:
Periode 8-10 Maret 2024
Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Kep. Riau
Jambi
Kep. Bangka Belitung
Sumatra Selatan
Bengkulu
Lampung
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Baret
Maluku
Papua Barat
Papua
Periode 11-14 Maret 2024
Sumatra Selatan
Bengkulu
Lampung
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua
Potensi Cuaca Jabodetabek
Perlu diwaspadai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/angin kencang di wilayah Jabodetabek pada tanggal 8-14 Maret 2024.
Potensi Banjir Pesisir
Adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 10 Maret 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya:
Pesisir Sumatera Utara
Pesisir Kep. Riau
Pesisir Banten
Pesisir Jawa Tengah
Pesisir Jawa Timur
Pesisir Kalimantan Barat
Pesisir Sulawesi Utara
Pesisir Maluku Utara
Potensi banjir pesisir (rob) dapat berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. (sumber: bmkg)
Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…
Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…