Kupang – Tahun 2010 hingga sekitar tahun 2014, bisnis baru mangan di wilayah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur sangat ramai.
Muncul banyak Izin Usaha Pertambangan (IUP) di tiga kabupaten ini, termasuk kabupaten lainnya.
Namun aktivitas itu terhenti dengan adanya moratorium penambangan batuan tersebut oleh pemerintah pusat.
Pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan bahwa pengiriman mangan (mineral logam) keluar daerah sudah harus dalam bentuk bahan atau barang setengah jadi. Artinya perlu ada pabrik pemurnian atau smelter mangan yang dibangun di daerah untuk membersihkan mangan sebelum dikirim ke luar pulau.
Kabar yang beredar belakangan ini di Kawasan Industri Bolok (KIB) ada sebuah kawasan di area KIB yang disewa PT. Ecomec, perusahaan asing, untuk membangun smelter mangan.
Rabu (8/5/2024), media ini mendatangi kawasan KIB untuk melihat langsung lokasi pembangunan Smelter dilahwan PT. Ecomec.
Namun tidak tampak adanya aktivitas pembangunan pabrik smelter dalam lahan yang dipagar keliling menggunakan kawat tersebut. Hanya ada sekitar dua alat produksi yang tampak sudah lama tidak digunakan.
Bahkan di salah satu bangunan dalam kawasan tersebut yang oleh warga setempat dikatakan sebagai kantor PT. Ecomec juga tampak sepi. Pintu pagar tertutup rapat. Lahan PT Ecomec tak jauh dari kantor KIB.
Salah seorang warga yang menemani media ini melihat lokasi tersebut mengatakan pada akhir 2023 dan awal 2024 batu mangan menumpuk di dalam area lahan PT.Ecomec.
“Desember itu disini (dalam lokasi PT.Ecomec) mangan full menumpuk,” kata warga tersebut yang tidak tahu sejak kapan tumpukan mangan tersebut diangkut ke luar dari lahan tersebut.
Pihak manajemen KIB belum sempat dikonfirmasi soal kepastian lahan tempat dibangunnya smelter mangan PT.Ecomec tersebut.
Kabar lain yang diperoleh media ini tahun 2023 lalu, kawasan yang ditunjuk warga tersebut menjadi lokasi penampungan mangan yang diangkut dari sejumlah kabupaten di pulau Timor.
“Itu mangan yang ditampung itu dugaan saya adalah sisa-sisa mangan dari sejumlah wilayah IUP di pulau Timor ini yang belum sempat diangkut keluar pasca moratorium,”kata sumber.
Setahu warga Kota Kupang ini, saat ini aktifitas pengambilan dan pengangkutan mangan dari daerah masih berlangsung meski tidak ada aktifitas tambangan mangan secara resmi di lapangan.
Mangan-mangan yang diangkut kata sumber adalah mangan yang diambil dan dikumpul warga kemudian dijual kepada sejumlah oknum pembeli yang kini beraksi diam-diam dilapangan. (Jmb)
Kupang - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma…
Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…
Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…
Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…
Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…