Kupang–Kepala Badan Intelijen (BIN) Daerah Nusa Tenggara Timur Daeng Rosada mengatakan kelompok Khilafatul Muslimin pernah merencanakan aksi yang disebutnya amaliyah pada 2016.
Sasarannya adalah Tour de Flores (TdF) 2016. “Adanya pelatihan pada 2016 di 2-3 kilometer dari sekretariat Khilafatul Muslimin di Manggarai Barat.
Mereka pernah merencanakan amaliyah pada saat Tour de Flores pertama 2016,” kata Daeng saat menyampaikan sambutan pada Rapat Kerja Gubernur bersama Bupati se-NTT dan Forkompimda di Kupang, Kamis (24/5).
Namun rencana aksi mereka berhasil digagalkan aparat keamanan.
Menurut Daeng, NTT merupakan daerah kepulauan sehingga terbuka bagi kelompok teror dan radikal untuk menjalankan aksi mereka, terutama di Kabupaten Manggarai Barat yang berdekatan dengan Bima. “Bima juga sudah dinyatakan daerah merah,” katanya.
Posisi Manggarai Barat yang dekat dengan Bima tersebut, dijadikan tempat persembunyian. Hal ini terbukti dengan ditangkapnya seorang anggota jaringan teroris di daerah itu oleh Densus 88 pada April 2015.
Rapat tersebut membahas sejumlah isu yang berkembang saat ini termasuk antisipasi penaikan harga bahan kebutuhan pokok dan pilkada serentak. Rapat dipimpin Gubernur NTT Frans Lebu Raya, juga dihadiri
antara lain Danrem 161 Wirasakti Kupang Brigjen Teguh Muji Angkasa, dan Kapolda NTT Irjen Raja Erizman. (gma)
Kupang - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, Jumat (25/10/2024) hari ini…
Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…
Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…