Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (NTT) Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memusnaka uang lusuh sebanyak Rp2 triliun selama Januari-September 2019.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT, Rut Eka Trisilowati mengatakan uang lusuh yang dimusnahkan tersebut meningkat 25% dari t 25% dibandingkan periode yang sama 2018 sebanyak Rp1,6 triliun.
Menurut Rut, tingginya data uang lusuh yang dimusnahkan menunjukan kesadaran masyarakat menjaga uang rupiah masih sangat rendah, bercermin pada data uang lusuh yang mencaai 45% dari jumlah uang layak edar yang dikeluarkan KPw BI NTT dalam periode tersebut sebanyak Rp4,5 triliun.
Sesuai survei independen yang dilakukan BI, tambah Rut, menunjukkan nilai kualitas uang beredar di daerah itu sebesar 5, atau masih di bawah standar. Nilai standar kualitas yang ditetapkan ialah 7. Hal ini menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang cara memperlakukan uang yang baik.
Realias lain yang ada di masyarakat ialah minimnya pengunaan uang logam dalam transaksi ekonomi, atau adanya penolakan dari beberapa pedagang menerima pembayaran dengan uang logam. Alasannya uang logam tertentu tidak berlaku lagi.
Kegiatan NTT Padar tersebut untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai cara memperlakukan uang dengan baik serta kepedulian masyarakat untuk mengunakan uang layak edar dalam bertransaksi serta pengunaan uang logam dalam transaksi ekonomi. (mi)
SoE - Mobil dinas Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Timor Tengah Selatan (TTS) bernomor polisi DH…
Ruteng - Bengkel konversi SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, binaan PT PLN…
Jakarta - PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah Pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi bagi…
Kupang - Propam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa handphone seluruh anggota seusai apel pagi…
SoE- Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, akabupaten Timor Tengah Selatan…
Kupang - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyerahkan bantuan dana Corporate…