Bisnis

BI NTT Kampanye Transaksi Non Tunai Lewat QRIS Jelajah Indonesia

Kupang – Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT menggelar QRIS Jelajah Indonesia yang merupakan sebuah program flagship campaign guna memperluas tingkat akseptansi pembayaran digital khususnya QRIS.

Kegiatan ini digelar di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Kabupatn Manggara Barat sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), dibuka Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo dan Kadis Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori.

QRIS Jelajah Indonesia merupakan program nasional dan dilaksanakan di 46 Kantor Perwakilan BI se-Indonesia dan dihadiri Pimpinan Cabang BPD NTT Cabang Labuan Bajo.

Kegiatan ini digelar dengan format kompetisi yang melombakan kelompok anak-anak muda untuk mengkampanyekan pembayaran digital khususnya QRIS.

Seluruh kelompok peserta akan melaksanakan berbagai macam bentuk tantangan atau misi yang mencakup QRIS, Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, serta Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU & PPT)

Tidak hanya melaksanakan tantangan yang diberikan, para peserta yang di dalamnya merupakan content creator dengan total pengikut mencapai puluhan ribu pengikut, juga diharuskan membuat konten video yang menarik dan di unggah ke media sosial mereka masingmasing. Kompetisi ini akan berlangsung selama 3 hari hingga Senin (15/7/2024).

“Semoga pelaksanaan kegiatan ini dapat menimbulkan efek positif bagi pariwisata di Labuan Bajo dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi sistem pembayaran. Melihat pertumbuhan QRIS yang sangat akseleratif hingga tumbuh 544% secara yoy, kami berharap juga semakin banyak yang melek akan pembayaran digital terutama QRIS, bukan hanya masyarakat lokal, namun juga wisatawan asing,” kata Didiet Aditya

Kadis Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori berharap dengan dilaksanakannya program ini, masyarakat
bisa terus mengikuti perkembangan zaman dimana pembayaran yang dulunya masih menggunakan uang kertas hingga sekarang hanya perlu menggunakan handphone.

“Terlebih lagi sektor pariwisata Labuan Bajo bisa jadi semakin berkembang dengan publikasi-publikasi positif yang diberikan melalui konten yang dibuat,” ujarnya. (*)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

2 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

4 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

4 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

7 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

11 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

17 hours ago