Kupang – Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan selama Januari-September 2021, capital outflow mencapai Rp3,919 triliun
Capital outflow terjadi akibat pandemi covid-19 yang memicu kekhawatiran investor memilih mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih aman.
“Terjadi kontraksi sebesar 13,31%. Kita tahu kan pandemi baru mulai Maret dan di bulan terakhir ini terjadi PPKM darurat jadi terjadi kontraksi,” kata I Nyoman Ariawan Atmaja dalam jumpa pers di Kupang, Senin (18/10/2021).
Sedangkan, inflow sampai Triwulan III sebesar Rp5,915 Triliun atau terjadi pertumbuhan sebesar 4,76%. Artinya walaupun ada PPKM akibat pandemi, sudah ada perbaikan terhadap transaksi cash perbankan.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II 2021 sebesar 4,22%.”Tentu ini memberikan indikasi pemulihan ekonomi kita on the track (berada di jalur yang benar),” jelasnya. (gma)