BI Dorong Ekonomi Syariah di Ende Melalui Produk dan Jasa Halal

  • Whatsapp
Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT Agus Sistyo Widjajati / dok lintasntt.com

Ende – Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT terus mendorong pengembangan ekonomi syariah karena dianggap menjadi alternatif yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk memperkuat sistem keuangan nasional.

Sebab, dengan mengembangkan ekonomi syariah, BI juga dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat, yang sebelumnya tidak terlayani oleh sistem keuangan konvensional.

Read More

Kepala Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati mengatakan hal itu saat di acara Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia (Rahbani) di Pondok Pesantren Wali Sanga Ende, Minggu (24/3) petang

Kegiatan ini dihadiri Ketua Yayasan Wali Sanga Flores Hajah Sitti Halimah, Pimpinan Pondok Pesantren Wali Sanga Ende, Haji Abdul Gani, para guru dan serta santriawan dan santriwati, serta penyerahan paket sembako dan buka puasa bersama.

“Saya bersama tim dari Bank Indonesia sangat senang berada di sini karena Pondok Pesantren Wali Sanga Ende ini salah satu contoh dalam hal toleransi karena baik keberadaan maupun pengembagan para santri di Pondok ini secara konsisten melibatkan sama saudara dari golongan agama lain,” kata Agus Sistyo Widjajati.

Menurutnya, kegitan Rahbani ini dirangkai dengan edukasi tentang penggunaan produk dan jasa halal. “Dua kegiatan ini merupakan cara kami berbagai dan berkolaborasi dengan stakeholder di Nusa Tenggara Timur untuk memperkuat dan mengembangkan ekonomi berbasis syariah,” jelasnya.

Alasan Bank Indonesia fokus melakukan pengembangan ekonomi syariah, karena sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah.

Terkait pengembangan ekonomi syariah tersebut, lanjutnya, Bank Indonesia bersama stakeholder telah menjalankan enam hal, beberapa di antaranya sedang berlangsung, yakni meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai prinsip-prinsip ekonomi syariah, mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah melalui regulasi yang mendukung dan insentif bagi industri keuangan syariah.

Selanjutnya, memperkuat infrastruktur keuangan syariah, termasuk pengembangan lembaga keuangan syariah dan sistem pembayaran syariah dan mengembangkan produk dan layanan keuangan syariah yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, Bank Indonesia juga mendorong inklusi keuangan syariah untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang belum terlayani oleh sistem keuangan konvensional, serta memperkuat kerja sama dengan lembaga keuangan syariah dan regulator keuangan syariah di tingkat regional dan internasional untuk meningkatkan integrasi pasar keuangan syariah global.

Menurut Agus, edukasi mengenai penggunaan produk dan jasa hal ini merupakan cara BI untuk berbagi di bulan ramadan ini.
.
“Berbagi merupakan salah satu amal ibadah yang diajarkan dan dianjurkan dalam semua agama, termasuk agama Islam. Dengan berbagi, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan semakin meningkatkan keberkahan dan rezeki,” tandasnya.

Ketua Yayasan Wali Sanga Flores Hajah Sitti Halimah mengatakan selama bertahun-tahun, pondok pesantren ini bekerja sama dengan misionaris Katolik dari Institur FIlsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK( Ledalero.

“Di Indonesia, pesantren ini yang punya kesempatan kerjasama dengan misionaris umat Katolik selama bertahun-tahun, didoakan oleh orang-orang yang terberkati untuk kemajuan manusia,” ujarnya.

Selain itu, pondok pesantren ini juga pernah menerima bantuan dari BI pada 2018. Pasca penyerahan bantuan tersebut, sambungnya, sampai saat ini tidak ada lagi donatur yang membantu pondok pesantren.”Kami tidak memiliki donatur tetap,” ujarnya. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *