Categories: Berita

BI Apresiasi Peran Bank NTT Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Kupang – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Nusa Tenggara Timur mengapresiasi peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Peran Bank NTT tersebut mulai dari pemberian kredit, pembiayaan, pemberdayaan UMKM,pendampingan desa binaan, vaksinasi covid-19, pemberian makanan tambahan bagi balita stunting dan , serta ekosistem pertanian dan peternakan.

Hal itu disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI NTT Daniel Agus Prasetyo di Kupang beberapa waktu lalu. “Kami menyampaikan mengapresiasi dan terima kasih kepada Bank NTT atas dukungannya untuk pemulihan ekonomidi NTT,” ujarnya.

Selain itu, Bank NTT juga mendukung blue print (cetak biru) sistem pembayaran Indonesia 2025, yang diwujudkan dengan menjadi salah sedikit dari BPD di Indonesia berhasil memiliki izin QRIS dan BI Fast.

Dengan QRIS Bank NTT, nasabah sudah bisa bertransaksi antarbank hanya dengan potongan Rp2.500, dan ini tentu memberikan kemudahan kepada perekonomian NTT. Adapun di NTT, BI menargetkan 344.000 pengguna QRIS, namun sampai 122.000 merchant.

Terkait pengembangan pasar digital, jadi para pedagang pasar bisa mengunakan QRIS dalam setiap transksi seperti retribusi pasar, Pembayaran Pembayaran PBB Perkotaan, Pedesaan (PBB P2) di Kota kupang. “Masyarakat atau atau wajib pajak tidak perlu lagi mengambil uang di ATM kemudian setor di kasir,” katanya.

“Kami juga berterima kasih karena Bank NTT menghadirkan rupiah ke seluruh pelosok negari, terutama di NTT,” tambah mantan Regional Economics and finance Assessment and Research, Kantor Perwakilan BI Sulawesi Tenggara tersebut.

Bank NTT Cabang Waikabubak, Sumba Barat juga pernah menyabet penghargaan dari BI untuk pelayanan kas titipan di daerah 3T, dari 9 kas tittpan BI di NTT, 8 kas titipan di antaranya bekerjasama dengan Bank NTT. “BI juga berkolaborasi dengan Bank NTT untuk menghadirkan rupiah di Rote dan upaya mensosialisasikan cinta bangga dan paham rupiah. kegiatan itu menyabet rekor Muri,” ujarnya. (gma)