BI: 80% Bahan Pangan NTT Didatangkan dari Luar Daerah

  • Whatsapp
Kepala Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati /dok

Ende – Sebanyak 80% bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih didatangkan dari luar daerah, terutama dari Surabaya, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Kondisi ini kontras dengan pertumbuhan sektor pertanian di NTT yang cukup tinggi yakni sebesar 30%. “Jika ada kejadian luar biasa di Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan, maka Flores dan NTT umumnya tidak mendapatkan support bahan pangan yang cukup,” ujar .Kepala Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati saat menyampaikan sambutan pada kegiatan BI Smart Goes to Campus di Universitas Flores, Kabupaten Ende, Senin (25/3/2024).

Setelah ditelurusi data yang ada, lanjutnya, sebanya 40% petani hanya berpendidikan sekolah dasar. Kondisi tersebut yang membuat produktivitas pertanian tidak memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat NTT yang berjumlah lebih dari 5 juta jiwa. Dampaknya ke sektor kesehatan seperti stunting, serta kemiskinan.

Kondisi ini sulit mendorong agar pekerja di sektor pertanian maju untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Bank Indonesia kemudian datang ke kampus-kampus untuk memotivasi para mahasiswa  agar setelah tamat kuliah, tetap bekerja di daerah ini membangun NTT agar maju dan menjadi sejahtera.  “Bank Indonesia konsen kepada anak-anak muda ini, dan mensupport mereka,” jelasnya.

Untuk mahasiswa berprestasi, namun kemampuan ekonomi keluarga tidak cukup untuk membayar ongkos kuliah, BI memberikan beasiswa lewat program SDM Unggul sebanyak 50 mahasiswa untuk lima kampus.

Tiga dari lima kampus ini terdapat di Flores yakniUniversitas Flores, Universitas Nusa Nipa dan Politeknik Elbajo, kemudian Universitas Wira Wacana di Sumba dan Undana di Kupang.

Rektor Universitas Flores, Wilybrodus Lanamana mengatakan, sebanyak 60 persen mahasiswa yang berjumlah 5.200 orang berasal dari kalangan keluarga kurang mampu, namun memiliki indeks prestasi komulatif di atas 3,0.

Untuk itu, pihak universitas pro aktf mencari beasisw dari berbagia lembaga pendidikan dan kementerian. “Dari tahun ke tahun kita terus mendapatkan bantuan beasiswa,” ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa yang dirangkai dengan wawancara untuk menyeleksi 50 mahasiswa untuk diberikan bantuan beasiswa oleh Bank Indonesia sebesar Rp6 juta per semester. (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *