Humaniora

Berpulangnya Jurnalis Media Indonesia dan Metro TV Labuan Bajo

Kupang – Tidak terdengar lagi suara John Lewar, sejak ia dirawat di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Saat Umat Kristen merayakan natal, 25 Desember 2022, Jurnalis Media Indonesia dan Metro TV yang bertugas di Labuan Bajo itu dilarikan ke rumah sakit.

Ia terbaring koma di ruang Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit karena pembuluh darah di otaknya pecah, hingga menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (7/1) pukul 17.25 Wita.

Kabar berpulangnya John, langsung menyebar ke sahabat-sahabatnya di Labuan Bajo, Kupang dan Jakarta. Ia sering memberikan dorongan kepada para jurnalis muda menghasilkan tulisan yang berkualitas.

“Sebagai jurnalis muda, kalau salah, langsung ditegur oleh om John. Beliau juga apresiasi tulisan kawan-kawan wartawan mau belajar dan menghasilkan tulisan berkualitas,” tutur Intan Nuka, jurnalis Kantor Berita Antara Labuan Bajo.

Di mata sahabat-sahabatnya, kepergian Jhon Lewar merupakan menjadi kehilangan yang besar. “Paling sakit untuk kami karena almarhum sosok bapak dan rekan kerja yang profesional,” tambah Intan.

Banyak kenangan yang ditingalkan John untuk isteri dan dua anaknya, serta jurnalis di Labuan Bajo. Dia selalu berpegang teguh pada prinsip jurnalisme dan menjalankan tugas verifikasi dengan benar. Dia selalu menulis untuk masyarakat kecil dan terpinggirkan.

“Selama saya kenal dengan Om John, untuk urusan kerja, benar benar total dan profesional. Tidak akan mau mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan,” katanya

Rasa duka mendalam juga disampaikan Jurnalis TV One Labuan Bajo, Vera Bahali. “Kami sangat sedih karena dia selalu menasehati kami jurnalis muda, dia senior di antara wartawan di Labuan Bajo,” kata Vera.

Vera masih ingat ia dan John sama-sama meliput di Taman Nasional Komodo, entah kecelakaan laut maupun kunjungan wisata. “Banyak sekali kenangan bersama Om John,” tuturnya.

Terakhir, sebelum John masuk rumah sakit, mereka sama-sama meliput wisatawan yang hilang di laut. “Orangnya vokal dan loyal dengan profesinya,” katanya.

Meskipun selalu bersama-sama di lapangan, menurut Vera, John tidak pernah mengeluh sakit. Hal itu yang membuat sahabat-sahabatnya kaget setelah menerima informasi John mengalami pecah pembuluh darah. Di rumahnya di Labuan Bajo, sababat dan masyarakat sekitar mulai berdatangan. Mereka menunggu jenasah om John yang dibawa dari rumah sakit ke rumah duka. Selamat jalan sahabat. Karyamu abadi. (MI)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Alumni Don Bosco Kupang Deklrasi Menangkan Melki-Johni

Kupang - Keluarga Besar Alumni Putra Putri Don Bosco (Papidos) yang merupakan wadah berhimpun lulusan…

3 hours ago

Johni Asadoma Diundang Khusus Sampaikan Orasi Kebangsaan di Diklat Kokam Pemuda Muhammadiyah

Kupang - Cawagub NTT Johni Asadoma diundang khusus untuk menghadiri kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar…

5 hours ago

Sumber Dana yang Lagi Diperjuangkan Untuk 5.700 Korban Seroja di Kupang

Kupang - Anggota DPRD kabupaten Kupang dari PDIP dan PBB sementara berupaya keras memperjuangkan realisasi…

8 hours ago

Hadiri Panen Perdana, Melki Laka Lena Dengar Keluhan dan Harapan Petani Melon di Nunkurus

Kupang - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, Jumat (25/10/2024) hari ini…

8 hours ago

Undana Tuan Rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18

Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…

15 hours ago

Calon Lain Umbar Janji, Johni Asadoma Sudah Tangkap 53 Pelaku TPPO

Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…

17 hours ago