Kupang – Direktur Utama Bank NTT meyakini bakal memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang modal inti minimum Rp3 triliun pada akhir tahun 2024.
Kebijakan pemenuhan modal inti minimum tertuang dalam kebijakan umum direksi (KUD) dan Rencana Bisnis Bank NTT 2024, yang disampaikan dalam Media Gathering di Hotel Tmore Kupang, Jumat (28/12/2023).
Ada empat grand design pada tahun buku 2024 yang salah satunya tentang penguatan struktur permodalan sehingga pada akhir 2024 yang menjadi tahun terakhir pemenuhan modal inti minimum, dapat tercapai.
“Posisi per 27 Desember 2023, model inti Bank NTT telah mencapai Rp2,2 triliun dan modal disetor Rp2,48 triliun. Kami sangat optimis pemenuhan ini dapat dilakukan baik secara organik maupun strategi KUB (kelompok usaha bank),” sebut Alex Riwu Kaho.
Bank NTT telah ditindaklajuti strategi KUB ini dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama Bank DKI sejak 2022, terakhir pada Desember 2023 dilanjutkan perpanjangan sekaligus memulai business matching antara Bank DKI dan Bank NTT. “Terutama di di bidang treasury telah dilakukan dan kerjasama di bidang lainnya seperti di bidang kredit dan IT (information and technology),akan dilakukan di tahun buku 2024,” jelasnya.
Grand design berikutnya ialah terkait dengan kemampuan bank sebagai agent of regional development. Skala prioritas bisnis Bank NTT pada 2024 adalah peningkatan transaksi kanal digital. Bisnis transaksi digital akan menjadi fokus di seluruh aktivitas layanan jasa Bank NTT.
Menurut Riwu Kaho, Bank NTT akan menciptakan ekosistem di berbagai model-model bisnis, peningkatan pertumbuhan perhimpunan dana masyarakat, serta peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit baik produktif, UMKM, serta sektor lainnya yang dibiayai Bank NTT..
Grand design berikut adalah peningkatan data saing dan penguatan strategi pendukung pengembangan bisnis yang dialkukan melalui peningkatan teknologi informasi dan digitalisasi binis, dan peningkatan kualias sumber daya manusia (SDM)
“Kualitas SDM dan beberapa poin penting yang kritikal terkait budaya perusahaan, skill, knowledge dan attitude menjadi ruang lingkup dari peningkatan daya saing dan penguatan strategi pengembangan bisnis,” ujarnya.
Kemudian dalam kerangka mempertahankan tingkat kesehatan Bank yang sehat, komitmen peningkatan tata kelola bank program strategis keempat yang akan dilakukan di tahun buku 2024. Tata kelola bank mulai dari peningkatan GRC (good corporate, governance, risk manajement dan compliance).
Kredit UMKM Capai Rp2,660 Triliun
Sementara itu, per 27 Desember 2023, Bank NTT mencatat penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebanyak 15.423 debitur atau senilai Rp2,660 trilun.
Penyaluran kredit sebagai bagian dari dukungan Bank NTT di Tahun 2023 dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi.
Riwu Kaho menyebutkan penyaluran kredit UMKM didukung oleh program-program UMKM Bank NTT dan pemanfaatan kanal pembayaran yang terdiri dari QRIS, EDC atauElectronic Data Capture, mobile banking, Di@ Bis@ dan Lopo Di@ Bis@.
Selain itu, sebanyak 138 Desa Binaan Bank NTT diseluruh Kabupaten di NTT dengan jumlah 460 Noa, nominal plafond sampai 26 Desember 2023 sebanyak Rp10.99 miliar.
Selanjutnya, Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pola kemitraan sebanyak 2.852 petani dengan luas lahan 2.214 hektare (ha), plafond kredit Rp22.13 miliar.
Adapun rincian realisasi pembiayaan kredit Bank NTT untuk program TJPS yaitu TJPS Musim Tanam Oktober-Maret (OKMAR 2021-2022) Luas Lahan 109 ha sebanyak 149 Debitur, plafond kredit 1.06 miliar, TJPS Musim Tanam April-September (ASEP 2022) luas lahan 445 ha sebanyak 590 debitur, dan plafond kredit Rp4.60 miliar,
Selanjutnya, TJPS Musim Tanam Oktober-Desember 2022 luas lahan 1.520 ha sebanyak 1.943 debitur, plafond kredit Rp15.12 miliar, dan TJPS Musim Tanam Januari-April 2023 luas lahan 139 ha sebanyak 170 debitur dengan plafond kredit Rp1.34 miliar.
Media Gathering Bank NTT dihadiri puluhan wartawan, sedangkan dari Bank NTT hadir Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel Adoe, Direktur TI dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, Komisaris Independen Bank NTT Frans Gana, Kepala Divisi Corsec dan Legal Bank NTT Endri Wardono, dan Kasubdiv Humas Bank NTT Inggrid Manongga bersama staf. (gma)