Kalabahi – Bank NTT menyalurkan bantuan dari program corporate social responsibility (CSR) berupa pembangunan dua gereja senilai Rp100 juta di Kabupaten Alor, NTT, Kamis (9/6/2022).
Dua gereja tersebut masing-masing menerima CSR Rp50 juta yakni Pembangunan Gereja Syalom Sawah Lama dan Pembangunan Gereja STa Maria Bunda Allah Zaitun-Mainang.
Asisten III Setda NTT Samuel Halundaka dan Staf Khusus Gubernur, Prof Daniel Kameo mewakili Gubernur Viktor Laiskodat menyerahkan CSR yang diterima oleh Pastor Paroki Romo Simon Tamelab, Pr, dan Ketua Majelis Jemaat Sawah Lama. Hadir di atas panggung saat penyerahan CSR, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho
Romo Simon menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Viktor Laiskodat atas perhatian dan kasih sayang kepada gereja dan jemaat di Alor.
“Ini adalah berkat luar biasa bagi kami dan tanpa diduga. Dua hari lalu baru kami diinfokan, bahwa bapak gubernur akan datang kunjungi umat dan memberi kasih sayangnya. Saya atas nama dua gereja ini dan UMKM yang diserahi kredit Mikro Merdeka, kami ucapkan terima kasih. Kami berdoa kiranya diberi kekuatan dan kesehatan dalam karya pelayanan di provinsi ini,” kata Romo Simon saat menyampaikan sambutan.
Bupati Alor, Amon Djobo mengapresiasi langkah peduli yang diambil oleh Gubernur NTT sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank NTT serta pengurus Bank NTT yang menyatakan kepeduliannya terjadap sarana peribadatan di Alor.
Tidak hanya itu, Bupati Amon juga berterima kasih atas perhatian Bank NTT menyalurkan kredit kepada para pelaku UMKM, melalui skim kredit Mikro Merdeka.
“Syukur hari ini pak gubernur kunjungan kerja di Alor selama dua hari. Ini tidak biasa, kami senang. Sementara kepada UMKM penerima kredit, Bank NTT memang kasih kita bunga nol persen tapi bukan ambil habis pi (pergi) bayar utang, minum mabuk, main judi,” tegas Amon.
Dia menyerukan agar bantuan ini jangan dianggap sebagai berkat yang turun langsung dari langit sehingga dihabiskan tanpa pikir untuk dikembalikan.
Bantuan ini menurutnya, adalah niat baik dari gubernur melalui Bank NTT untuk membantu UMKM milik warga.
Sementara kepada kedua lembaga agama yang menerima CSR, agar dimanfaatkan semestinya seperti tujuan awalnya, yakni untuk pembangunan gedung peribadatan.”Terima kasih kepada pak gubernur juga kepada pak Dirut (Bank NTT),” ungkapnya.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya yang dibawakan Asisten III Setda NTT, Samuel Halundaka, mengharapkan agar bantuan berupa CSR ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun rumah Tuhan secara sungguh-sungguh. Sementara kepada para penerima kredit Merdeka pun diserukan untuk memanfaatkannya demi pengembangan usaha mereka.
Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho merinci, total konsolidasi kredit Mikro Merdeka pada 23 cabang di NTT senilai Rp18 miliar. Hingga kini, terdapat 2.311 orang debitur skim kredit ini.
“Kredit ini didesain sesuai visi Bapak Gubernur untuk menjembatani mimpi para pelaku UMKM di NTT sehingga dalam kredit ini, tidak ada anggunan dan juga tanpa bunga,” terang Alex menambahkan. Khusus Kabupaten Alor, nilai kredit yang dicairkan sebesar Rp698 juta kepada 189 debitur. (*)