Bisnis

Bank NTT dan HIPMI Jembatani UMKM Ekspor Produknya sampai Amerika dan Eropa

Kupang – Peran Bank NTT dalam menopang pembangunan daerah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai bank pembangunan daerah, salah satu peran penting yang dilakukan bank di bawah kepemimpinan Direktur Utama Alexander Riwu Kaho ialah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Saat ini, tak kurang dari 6.000 UMKM binaan Bank NTT yang tersebar di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur, yang seluruhnya sudah terhubung dengan ekosistem digital,

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Kupang, Ysak Benu menyebutkan, peran bank NTT tidak terbatas hanya pada pembiayaan lantaran modal UMKM terbatas, tetapi juga pengetahuan mengenai produk, lisensi untuk mendapatkan produk yang layak jual, serta kemasan (packaging) hingga pemasaran.

Agar produk UMKM bisa menembus pasar nasional hingga global, menurut Yusak, peran Bank NTT tidak kecil.  “Kami merasakan sendiri, beberapa tahun lalu ada begitu banyak produk UMKM yang belum masuk binaan Bank NTT, tetapi pada ivent Ikatan Motor Indonesia (IMI) di Kupang yang dihadiri Bambang Soesatyo, packaging produk UMKM sudah bagus, bahkan sudah ada yang terdaftar di BPOM,” kata Yusak Benu, Jumat pekan lalu.

Adapun HIPMI Kota Kupang bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT bertugas menjembantani produk UMKM binaan Bank NTT tersebut agar memperoleh pasar di luar negeri.  “Kami (HIPMI) berkolaborasi bersama Kadin menjembantani untuk mencari pasar, sedangkan dana untuk upgrade produk mendapat dukungan penuh dari Bank NTT,” ujarnya.

Untuk masuk ke pasar Amerika dan Eropa, produk UMKM binaan Bank NTT wajib memenuhi sejumlah persyaratan, seperti bahan makanan tersebut harus memenuhi kriteria makanan sehat (healthy food).

Bahan makanan tersebut akan dibuka untuk diteliti nilai gizinya, dan juga untuk memastikan bahan makanan tersebut tidak berdampak terhadap kesehatan. Standar seperti itu, tambah Yusak, sudah dipenuhi oleh UMKM karena adanya campur tangan dari Bank NTT.

Bank NTT memperbaiki komposisi bahan makanan, dari tadinya tidak sepenuhnya healthy food menjadi menjadi total healthy food. Pasalnya, di pasar global makanan sehat lebih diminati.

Yusak mengatakan, produk UMKM tersebut sudah diekspor ke sejumlah negara, antara lain Singapura, Timor Leste, Australia, Prancis, Inggris, dan Amerika.

“Standar produk SNI (Standar Nasional Indonesia) saja sudah lumayan sulit (tetapi sudah berhasil ditembus). untuk pasar luar negeri, kami ada jalur khusus untuk produk UMKM, namun standarnya jauh lebih sulit. Tetapi bersyukur, ada pendampingan sehingga biayanya tidak dibebankan kepaa pelaku UMKM, tetapi disupport oleh Bank NTT,” ujarnya.

Peran yang luar biasa tersebut, sambung Yusak, membuat “jembatan yang putus” yang harusnya membuat produk UMKM tidak berkembang dan sulit menembus pasar global , kini sudah tersambung karena dijembatani oleh Bank NTT.

Pemasaran Online

Produk UMKM binaan Bank NTT tidak hanya dipasarkan secara offline, tetapi juga secara online. Hipmi Kota Kupang telah bekerjasama dengan sejumlah marketplace untuk pemasaran online antara lain tokopedia, blibli.com, lazana, dan kiosbeta

Menurut Yusak, pihaknya ingin produk UMKM terus berkembang dari waktu ke waktu meliputi penjualan, sedangkan untuk kemasan, sudah sama seperti kemasan produk yang dijual di kota-kota besar.

“Ada tingkat signifikan yang luar biasa karena dulu kita lihat kemasan produk UMKM, tidak tertarik, tetapi sekarang sudah setara dengan produk nasional yang membuat orang yang melihatnya langsung love at first sight,” ujarnya.

Produk yang menarik, ujarnya, harus memiliki daya tarik (kemasan) saat dilihat orang, barulah ia mencoba rasanya, dan terakhir membeli produk tersebut. Hal yang sama juga berlaku untuk produk yang dipromosikan melalui marketplace.

Masa Depan Produk UMKM

Menurut Yusak, hampir 91%, produk UMKM di Tanah Air mengalami peningkatan penjualan, termasuk di NTT. Dia mencontohkan, dulu, pertokoan dan supermarket di Kota Kupang hanya menjual snack yang berasal dari daerah lain.

Akan tetapi, saat ini pertokoan dan supermarket sudah menjual produk UMKM. Karena itu, bagi Yusak, produk UMKM NTT sedang berada dalam masa kejayaan dan masih terus bertumbuh. “Saat ini, usaha UMKM sementara sunrise. dan ke depan puncak klimaksnya ini masih jauh dan terus naik,” ujarnya.

Kebijakan Pemerintah Provinsi NTT, semua warga mengenakan busana tenun ikat, membuat UMKM yang bergerak di sektor tenun ikat berkembang dengan baik.

Saat ini, setiap kunjungan ke tingkat nasional maupun ke luar negeri, anggota Hipmi selalu membawa selimut hasil tenun pengrajin sebagai brand ambassador (duta merek).
“Dulu kita malu pakai baju daerah, tetapi sekarang sudah dimodifikasi, mismatch, ketebalannya juga sudah dilapisi dengan puring dari bagian dalam sehingga tidak panas,” ujarnya.

Produk tenun yagn dihasilkan UMKM binaan Bank NTT tersebut juga sudah dipromosikan di New York Fashion Week oleh Levico. Dengan mengikuti pameran tersebut, pasar internasional mulai melirik tenun ikat dari NTT.

Apalagi, produksi garmen nasonal yang tadinya menghasilkan kemeja dengan sentukan batik, kini sudah ada sentuhan kain tenun ikat NTT. “Kita kerjasama dengan Kadin, sudah ada produksi massal di Surabaya,” tutup Yusak Benu. (gma)

 

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Telkomsel Sambungkan Senyuman Ajak Pelanggan Tukar Telkomsel Poin dan uCoin by.U untuk Donasi Tas Sekolah

Jakarta - Telkomsel melalui inisiatif CSR filantropi “Telkomsel Sambungkan Senyuman” yang berfokus pada kepedulian dengan…

5 hours ago

Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, GM PLN NTT Pastikan Pasokan Listrik Di Daerah Perbatasan RI-RDTL Aman

Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…

17 hours ago

DPRD Kota Kupang Ingkar Janji Terkait RDP Penutupan Akses Jalan di Namosain

Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…

1 day ago

Pemkot Kupang Gelar Sosialisasi Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah 2024

Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…

1 day ago

BI NTT Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Natal dan Tahun Baru Rp1,3 Triliun

Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…

2 days ago

Sambut Natal, PLN UIP Nusra Gelar Penyampaian Nilai Ganti Kerugian Pengadaan Tanah PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok

Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…

2 days ago