Kupang–Banjir bandang menutup akses jalan menuju enam kecamatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (20/12).
Enam kecamatan itu ialah Amfoang Timur, Amfoang Utara, Amfoang Selatan, Amfoang Barat Laut, Amfoang Barat Daya, dan Amfoang Tengah.
Banjir juga mengakibatkan warga yang sedang dalam perjalanan menuju wilayah di perbatasan RI-Timor Leste itu terjebak sehingga memutuskan bermalam di jalan. “Warga harus bermalam di jalan karena mereka tidak berhasil melintasi sungai yang sedang banjir,” kata Camat Amfoang
Utara Ande Naisunis yang dihubungi lewat telepon dari Kupang.
Nasunis mengatakan ada enam mobil pribadi, empat bis angkutan perdesaan dan satu truk yang akan mengangkut sembako dari Kupang ke wilayah itu terjebak di seberang Sungai Taen di Desa Bioba Baru, Kecamatan Amfoang Barat Daya.
Kendaraan tersebut mengangkut puluhan penumpang terjebak sejak Selasa pagi, sampai petang belum bisa menyeberangi sungai tersebut. Dari kendaraan tersebut ada yang terjebak di pinggir sungai. Ia khawatir jika terjadi hujan lebat, kendaraan yang terjebak di sungai terbawa banjir.
Dia mengatakan sedikitnya 80 sungai yang membelah enam kecamatan itu meluap akibat hujan lebat di hulu sungai. Selama ini sungai-sungai tersebut tidak memiliki jembatan penghubung. “Tidak ada jalan lain kecuali melintasi sungai-sungai yang meluap itu,” kata Dia.
Menurut Dia saat ini pemerintah membangun jalan yang menghubungkan Kupang dengan wilayah Amfoang yang disebut jalan Poros Tengah, hanya pembangunan jalan dengan dana APBN tersebut belum rampung. Begitu pula angkutan feri yang menghubungkan Kupang dengan Amfoang belum beroperasi karena daerah itu belum memiliki dermaga penyeberangan feri. (sumber: MI/palce amalo)