Kupang – Badan Pangan Nasional mengelar kampanye mengonsumsi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/8/2023) pagi.
Kampanye dipusatkan di Alun-Alun Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Jalan El Tari, dihadiri puluhan ribu orang, diisi sejumlah kegiatan yakni senam pagi, sarapan menu B2SA, pemberian bantuan pangan bagi 700 Keluarga Risiko Stunting (KRS) berupa satu kilogram daging ayam beku dan 10 butir telur. Ada juga B2SA in Action menghadirkan pendongeng, festival kuliner dan pangan lokal.
Pada kesempatan tersebut, Badan Pangan Nasional juga membagikan 15.000 butir telur yang sudah direbus kepada warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan dilanjutkan dengan makan telur bersama.
Kemudian pembagian 10.000 jagung bose yang sudah dihidangkan dalam mangkuk lengkap dengan daging, cabai dan bunga pepaya.
“Kita juga sedang memkampanyekan setop boros pangan karena pangan kita ini se-Indonesia untuk food lost and waste sekitar 31%. Bayangkan angkanya sekitar Rp260 – Rp550 Triliun sehingga apabila kita bisa hemat akan membantu masyarakat,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi kepada wartawan.
Kegiatan lainnya adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menghadirkan berbagai kebutuhan pangan pokok strategis dengan harga yan terjangkau, seperti beras, gula, telur, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan kebutuhan lainnya, serta produk UMKM.
“Kita juga mengimbau kepada masyarakat berbelanja bijak atau berbelanja sesuai kebutuhan, biasaya kita memerlukan 5-10 kilogram beras di rumah, jangan sampai berlebihan antara 50-100 kilogram,” tambahnya.
Menurutnya, NTT dipilih sebagai lokasi kegiatan B2SA karena masuk dalam daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) sehingga menjadi salah satu daerah prioritas oleh pemerintah.
Untuk itu, terkait dengan kegiatan tersebut, Kementerian Perhubungan mengirim 30-50 kontainer berisi bahan pangan mengunakan kapal tol laut. “Semua kebutuhan pokok,ada beras, minyak dan gula. harganya sangat baik. silahkan masyarakat NTT bisa menikmati.,” kata rief Prasetyo Adi.
Adapun penyaluran bantuan pangan, tambahnya, telah disalurkan beras sebanyak 10 kilogram selama tiga bulan berturut-turut kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dan tahap kedua bantuan tersebut akan disalurkan pada Oktober hingga Desember 2023.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nusa Tenggara Timur Julie Laiskodat menyebutkan pihaknya bertugas menyiapkan telur dari peternak ayam. “Kami menyediakan telur, jagung bose dan jus, dibantu oleh PKK Kota Kupang,” ujarnya. (mi)