KUPANG—MI: Rikardus Mau, ayah Wilfrida Soik, TKI yang terancam hukukman mati di Malaysia, meninggal di kampung halamannya di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Minggu (6/10) dini hari.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sarah Lerry Mboeik yang sebelumnya mendampingi Rikardus bersama istrinya di Malaysia untuk bertemua Wilfrida, membenarkan meninggalnya Rikardus Mau.
“Rikardus dan istrinya baru tiba di kampung dari Malaysia pada Sabtu (5/10) siang. Malamnya keluarga dan tetangga datang ke rumah untuk menanyakan kondisi Wilfrida hingga jam 12 malam. Kemudian sekitar jam 2.30 pagi, ia ke kamar mandi dan jatuh hingga meninggal,” kata Sarah.
Kematian Rikardus menurut Dia menggagetkan banyak pihak. Karena itu, rencananya jenasah akan dievakuasi ke Rumah Sakit di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu untuk diotopsi. “Kami sudah koordinasi dengan bupati Belu agar jenasah diotopsi guna memastikan penyebab kematian Rikardus,” kata Lerry.
Akan tetapi ia menduga kematian Rikardus karena kelelahan dan stres karena tidak berhasil membawa pulang anaknya yang kini terancam hukuman mati. Wilfrida terancam hukuman mati di Malaysia karena dituduh membunuh majikannya selama bekerja sebagai TKI pada 2010 lalu. Kini Wilfrida menunggu sidang putusan di Pengadilan Kelantan Malaysia pada 17 November mendatang. (GBA)
Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…
Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…
Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…
Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…
Kupang - Ferdinan Lalay, pelaku pembacokan terhadap Yafet Lalay di Persawahan Nggeladale, Desa Matasio, Kecamatan…