SoE – Kerinduan masyarakat sejumlah desa di kecamatan Nunbena kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT akan akses transportasi jalan yang nyaman dilalui akhirnya terwujud.
Persoalan terisolir saat musim hujan karena banjir, kondisi jalan yang tak bisa dilalui perlahan-lahan mulai diatasi pemkab TTS yang secara bertahap mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki ruas jalan utama menuju Taneotob, ujung kecamatan Nunbena tersebut.
Ruas demi ruas jalan berkonstruksi aspal mulai dari Kapan kecamatan Molo Utara hingga Taneotob desa paling ujung di kecamatan Nunbena, TTS yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Kupang itu mulai dikerjakan dalam beberapa tahun terakhir semasa Eppy Tahun-Army Konay menjabat Bupati-wakil bupati TTS 2019-2024.
Ruas jalan Kapan – Naususu hingga desa Lilana telah kerjakan pada tahun sebelumnya. Eppy Tahun sudah meletakan jabatannya bersama Army Konay pada sekitar Maret kemarin. Selepas Eppy Tahun-Army Konay, kini Seperius Edison Sipa melanjutkan kepemimpinan Kabupaten TTS sebagai penjabat bupati.
Diawal kiprahnya sebagai penjabat bupati, Edison Sipa melanjutkan pekerjaan ruas jalan Kapan-Taneotop yang tersisa atau yang belum dikerjakan dikepemimpinan sebelumnya.
Pada tahun 2024 ini pemkab TTS melalui dinas PUPR menganggarkan dana Rp17.9 miliar untuk melanjutkan pekerjaan jalan untuk ruas desa Lil’ana hingga desa Noebesi yang panjangnya hampir mencapai 8 kilometer. Pekerjaan sudah dimulai 13 Maret 2024 dan berakhir 210 hari ke depannya.
Pekerjaan ruas jalan Lilana-Noebesi yang dikerjakan PT.Nanda Karya ini sepertinya mendapat atensi khusus dari Seperius Edison Sipa yang nota Bene berasal dari wilayah kecamatan Nunbena.
Penandatangan kontrak kerja pekerjaan ruas jalan ini bersama sejumlah titik lain dilakukan di aula kantor bupati TTS yang disaksikan langsung oleh Edison Sipa.
Bahkan dikabarkan Edison Sipa sering turun langsung ke lapangan untuk memantau pekerjaan ruas jalan tersebut. “Pak Penjabat tinjau terus ke lapangan, ini hal yang baik bagi kami,”kata Ferry Angkiriwang, dari pihak PT Nanda Karya Putera Pratama.
Kepala dinas PUPR kabupaten TTS, Melianus Selan mengatakan pekerjaan ruas Lilana-Noebesi tersebut merupakan kelanjutan dari pekerjaan ruas sebelumnya yakni Naususu-Lilana. “Tahun lalu yang dikerjakan itu Nausus-Lilana, tahun ini sambung lagi dari Lilana ke Noebesi, tahun depan sambung lagi sampai Taneotob,”kata Melianus Selan.
Kepala desa Lilana, Obby Liem mewakili masyarakat setempat menyampaikan terimakasih kepada pemkab TTS yang sudah menjawab pergumulan masyarakat enam desa di wilayah kecamatan Nunbena yakni desa Fetomone, LilAna, Nunbena, Tunbes, Noebesi dan Taneotob.
“Perbaikan jalan ini sudah menjadi pergumulan kami masyarakat enam desa disini sudah dari jaman temukung, dulu jalur ini dibilang jalur neraka, hotmule sekarang hotmix, kami sangat senang dan terimakasih untuk pemerintah Kabupaten TTS,” katanya.
Dengan adanya pembangunan jalan tersebut kata Kades Oby Liem, maka akses masyarakat ke ibukota akan lebih mudah dan lancar. “Masyarakat akan mudah memasarkan hasil pertanian perkebunan mereka ke kota, kami dari pemerintah pun akan lebih cepat sampai ke ibukota untuk urusan-urusan pemerintah desa dan kabupaten,”katanya.
Dimusim hujan akses jalan ke Nunbena sulit dilalui karena kerusakan parah disejumlah titik.
Tak cuma itu, jika terjadi banjir kali Noebesi praktis warga kedua desa, Noebesi dan Taneotob terisolir.
Pekerjaan jalan hotmix sepanjang 7 kilometer lebih kali ini kata Kades Oby Liem mulaii dari desa Fetomone, Lilana, Tunbes dan Noebesi. Sejumlah Wilayah kecamatan di Utara TTS termasuk kecamatan Nunbena merupakan daerah potensi pertanian – perkebunan, peternakan, pariwisata bahkan pertambangan. (Jmb)