Kupang – Partai Amanat Nasional (PAN) adalah satu dari tiga partai politik (parpol) yang mengusung Korinus Masneno – Silvester Banfatin (paket Korsa) di pilkada Kupang tahun 2024. Dua parpol lain adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Namun dalam kampanye paket Korsa ada hal berbeda yang tampak dari ketiga parpol ini dalam memenangkan paslon bernomor urut 1 tersebut.
Jika ketua DPC PDIP Kupang, Johanis Mase dan sekretarisnya Dessy Ballo-Foeh maupun ketua PBB kabupaten Kupang, Hengky Loden rajin bersama-sama Korinus Masneno atau Silvester Banfatin dalam berkampanye, bahkan terlibat sebagai juru kampanye di beberapa titik, tidak demikian halnya dengan ketua dan sekretaris PAN kabupaten Kupang. Linden Sanam dan Domi Atimeta.
Linden Sanam ketua DPC PAN kabupaten Kupang memang sempat ada bersama Silvester Banfatin saat berkampanye di salah satu titik wilayah kecamatan Fatuleu tengah pekan ini, namun Linden tidak berorasi sebagai jurkam paket Korsa.
Saat Paket Korsa berkampanye di desa Soba kecamatan Amarasi barat, Jumat (8/11) ada ‘utusan’ PAN yang mendampingi Silvester Banfatin, cabup Korsa.
Dia adalah Anwar Mesakh, ketua Bapilu PAN kabupaten Kupang. Bahkan Anwar diberi kesempatan bicara sebagai jurkam di rumah Jimmy Kapitan itu.
Dihadapan puluhan warga desa Soba yang hadir Anwar Mesakh berbicara soal kemampuan atau kualitas pemimpin daerah.
Menurutnya semua orang bisa menjadi calon pemimpin daerah, bupati atau wakil bupati, namun tidak semua calon punya kemampuan memimpin yang sama dalam memenej (mengatur) dan mengeksekusi (melaksanakan) program daerah secara baik kepada masyarakat.
“Pesan penting saya untuk bapak mama basodara semua, bahwa yang paling utama (dalam memilih pemimpin) adalah kemampuan pemimpinnya. Kalau dia punya latar belakang kamampuan yang baik maka otomatis program yang telah disusun, direncanakan secara baik akan dieksekusi secara baik (kepada masyarakat),”kata Anwar Mesakh disamping Silvester Banfatin, cawabup paket Korsa yang merupakan kader PAN.
Dari rekam jejak dan latar belakangnya, Silvester Banfatin yang akrab disapa Veky Banfatin ini bukan sosok sembarangan.
Jebolan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) punya karier cemerlang di lingkungan birokrasi.
Jabagan terakhir yang diduduki Veky Banfatin sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) adalah kepala biro pemerintahan Setda provinsi NTT.
Dia-lah sosok yang terlibat langsung dalam urusan pemerintah memproses dokumen calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Amfoang.
Veky Banfatin, kini tak lagi sebagai ASN. Ia memilih mundur dari ASN beberapa tahun lalu untuk masuk jalur politik dengan mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah pada beberapa tahun lalu namun belum berhasil.(Jmb)