Kupang – Adrison Ngedo, 13 tahun asal Desa Netutnana Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur terseret banjir sejak 30 Juni 2022 malam, belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudaya mengatakan tim penolong melakukan pencarian dengan menyusuri sungai sejauh 10 kilometer ke arah timur, namun belum ada tanda-tanda korban ditemukan.
“Pencarian korban memasuki hari ketiga, melibatkan Bhabinkamtibmas, masyarakat dan keluarga korban tetapi belum membuahkan hasil,” ujarnya di Kupang, Sabtu (2/7).
Adrison diduga berada di bantaran sungai saat terjadi banjir bandang. Banjir melanda wilayah itu merupakan dampak dari gelombang Rossby Ekuator yang ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan awasan hujan dalam skala luas di wilayah NTT. Kondisi ini mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sejumlah wilayah sehingga menimbulkan banjir dan tanah longsor.
Menurut Putu, tim penolong menurunkan palsar air untuk pencarian di sungai, serta truk, rescue car, peralatan komunikasi dan palsar pendukung lainnya.
“Sejauh ini tim SAR Gabungan menghadapi kendala karena kondisi arus sungai yang deras sebagai akibat dan intensitas hujan yang tinggi hampir di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur,” katanya. (*/gma)