Anak 12 Tahun Digigit Anjing Rabies di Manggarai Timur

  • Whatsapp
Dokter Asep Purnama/Foto: lintasntt.com

Maumere–Kasus gigitan anjing rabies pada manusia di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah.

Selama Januari-Agustus 2019, tercatat lebih dari 1.000 kasus gigitan anjing rabies. Korban gigitan yang dilaporkan terakhir anak berusia 12 tahun di Kabupaten Manggarai Timur berinisial AP.

Pemerhati Rabies dari Rumah Sakit TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, dokter Asep Purnama mengatakan AP digigit anjing rabies pada ujung alis mata bagian kiri pada 23 Juli 2019. Pada 24 Juli, kepala dusun tempat AP dan orangtunya tinggal, kemudian membawanya ke puskesmas setempat untuk mendaat perawatan medis.

Di sana, luka bekas gigitan dicuci dan diberikan rujukan ke Dinas Kesehatan Manggarai Timur untuk mendapat suntikan vaksin antirabies (VAR). “Sayangnya, ternyata AP tidak menuju ke kantor Dinas Kesehatan Manggarai Timur untuk mendapatkan VAR, dan sekitar sebulan kemudian atau pada 30 Agustus, munculah malapetaka itu,” kata Dokter Asep Purnama di Maumere, Kabupaten Sikka, Minggu (1/9).

Karena tidak mendapat suntikan VAR, pPada 30 Agustus 2019, muncul gejala khas rabies berupa hydrophobia (ketakutan air) dan aerophobia (ketakutan udara) sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi di Ruteng, Kabupaten Manggarai

“Sungguh sangat menyedihkan, melalui video pemeriksaan yang dikirimkan ke saya, gejala khas berupa aerophobia dan hydrophobia memang nyata terjadi,” ujarnya.

Namun, baru dirawat satu hari, orang tua AP kemudian memilih membawa pulang anaknya ke rumah. “Biasanya setelah diberi tahu (oleh dokter) bahwa tidak ada yang bisa menyembuhkan saat ini karena gejala rabies sudah muncul, keluarga membawa anaknya pulang. Lebih baik meninggal di rumah,” katanya. Dokter Asep mengatakan jika terkena gigitan anjing rabes, langsung dilakukan pencegahan dengan mencuci luka bekas gigatan dengan sabun di air mengalir.

dan segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diberi vaksin antirabies (VAR) atau Serum Antirabies (SAR) sesuai indikasi.

Menurutnya jika langkah-langkah pencegahan tidak dilakukan setelah terkena gigitan anjing rabies dan mulai gejala rabies, nyawa korban tidak terselamatkan.
Oleh karena itu rabies disebut sebagai penyakit dengan case fatality rate atau angka kematian 100 persen jika sudah muncul gejala rabies. “Kita doakan bersama semoga keajaiban Tuhan akan menyembuhkan AP dari penyakit rabies,” ujarnya. (mi/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *