Kupang – Aktivitas perekrutan juru masak dan pengantar makan siang gratis oleh oknum tertentu jelang Pilkada 27 November 2024 ternyata tidak diketahui oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami belum dapat info soal itu (perekrutan),” ungkap kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kupang, Yesai Lanus yang dihubungi lintasntt.com lewat layanan WhatsApp, Senin (30/9) siang.
Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, pemerintah provinsi NTT maupun kepolisian untuk menelusuri aktifitas perekrutan tersebut. “Kita akan koordinasi ke kesbangpol propinsi dan polres untuk cek keberadaan nya seperti apa baru kita ambil langkah selanjutnya,” tulis Lanus dalam WA-nya.
Sementara informasi yang diperoleh media ini Senin (30/9) pihak perekrut warga sebagai juru masak dan pengantar makan siang gratis tersebut merupakan bagian dari organisasi masyarakat (ormas) Pelita Prabu. Pihak ormas Pelita Prabu sendiri belum diketahui persis alamatnya di Kabupaten Kupang.
Sekretaris Kesbangpol Kupang Merlin Buraen yang dikonfirmasi di kantornya Senin (30/9) menyampaikan ormas Pelita Prabu belum terdaftar dalam data ormas yang berada di wilayah Kabupaten Kupang.
Dalam melaksanakan aktifitas di suatu wilayah kata Merlin Buraen, ormas harus melapor ke Kesbangpol untuk diketahui keberadaan dan perihal kegiatannya.
Jika ada ormas yang melakukan aktifitas tanpa melapor ke pemkab setempat maka aktifitas yang dilakukan bisa dikatakan sebagai aktifitas liar. “Harus melapor biar pemerintah tahu dimana alamatnya dan apa aktifitasnya,” katanya.
Dia mengatakan hingga kini ada 33 ormas yang terdaftar di kesbangpol Kabupaten Kupang. Di antara ke-33 ormas tersebut tidak ada nama ormas Pelita Prabu.
Diberitakan sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir ada aktifitas sejumlah oknum warga di sejumlah desa di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merekrut warga disejumlah desa untuk dipekerjakan sebagai pengelola program Makan Siang Gratis, Program yang didengungkan akan diterapkan diera presiden baru Prabowo Subianto bagi pelajar dari tingkat dasar sampai menengah atas.
Oknum warga di Penfui timur yang enggan namanya dipublikasi Sabtu (29/9) siang menginformasikan isterinya pekan lalu didatangi oleh dua oknum warga setempat yang menawarkan untuk menjadi petugas penyiapan dan pengantaran makan siang gratis tersebut.
Kata warga ini, isterinya dijanjikan gaji dengan kontrak bulanan sebesar Rp2,9 juta perbulan selama lima tahun.
Setelah direkrut isterinya dimasukan dalam grup WhatsApp (WA) Pelita Prabu bersama warga lainnya yang sudah lebih dulu bergabung. Hal yang sama juga terjadi di Desa Mata Air, Camplong 2, kelurahan Naibonat dan beberapa desa lainnya di Kabupaten Kupang.
Informasi masih yang diperoleh lintasntt.com, tiap desa direkrut 50 orang untuk posisi sebagai tenaga penyiapan atau juru masak dan tenaga pengantaran ke sekolah-sekolah.
Dilansir dari Tempo.co tanggal 25 Juni 2024 berjudul ‘Siapa Yang Akan Kelola Anggaran Rp71 Triliun Makan Bergizi Gratis Prabowo? Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran makan bergizi gratis tersebut telah tertuang dalam Rancangan APBN tahun 2025.
Badan Pangan Nasional dikabarkan sebagai lembaga yang akan mengelola dan menjalankan anggaran tersebut. (Jmb)