Daerah

Air Sumur Bor di Desa Tanah Putih Tak Bisa Dikonsumsi Warga, Pemdes Temukan Solusi

Kupang – Pada tahun 2022 lalu di wilayah dusun 2, Desa Tanah Putih, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibangun satu sumur bor oleh yayasan CFF untuk mengatasi persoalan air bersih yang dikeluhkan warga di wilayah dusun tersebut.  Namun, air yang dihasilkan dari sumur bor tersebut tak bisa dikonsumsi warga karena berasa asin.

Ketua RT 11 desa Tanah putih, Thobias Mbolik yang ditemui Minggu (30/6/2024) mengatakan sumur bor tersebut dilengkapi satu satu tandon berkapasitas sekitar 2.000 liter dengan alat penetralisir rasa asin air namun alat tersebut juga tidak berfungsi sehingga air asin tidak bisa diubah rasanya menjadi tawar.

Dari tandon tersebut juga tersambung jaringan pipa ke sejumlah Kepala Keluarga (KK) namun karena air asin maka air tidak disalurkan ke rumah-rumah warga.

Dari kondisi itu beberapa Warga setempat kata Thobias sempat mencari sumber air dengan menggali dasar sungai kering yang ada dalam wilayah RT tersebut, namun ketersediaan air yang didapat di sumber air galian tersebur tidak bertahan lama. Kini mereka memenuhi kebutuhan air merek dengan mengambil air dari sumber air yang berada di dusun lain yang airnya melimpah.

Kepala desa Tanah putih , Thomas Ola yang dihunhi Rabu (3/6) mengatakan ketersediaan air bersih bagi sekitar 27 KK di dusun tersebut menjadi pergumulan serius pemerintah desa setempat.

Wilayah dusun itu kata kades Thomas Ola punya potensi air namun airnya asin. “Beberapa warga juga sudah coba buat sumur gali tapi airnya tetap asin juga.kami tidak tahu kenapa air disini asin,”katanya.

Kondisi ketersediaan air di dusun 2 tersebut berbeda dengan dusun sebelahnya yang berada di dataran yang agak rendah. Di dusun 1 tersebut kata kades Thomas Ola, ketersediaan air bersih melimpah karena berada di sekitar sungai dan bendungan yang airnya terus ada setiap musim.

Potensi ketersediaan air di dusun 1 itulah yang kata Kades Thomas Ola telah dipikirkan pemdes menjadi sumber penyuplai air bersih ke warga lain di dusun 2 yang kesulitan air bersih.

Posisi wilayah dusun 2 yang berada diketinggian diakui kades Thomas menjadi hambatan tersendiri, bagaimana air dari sumber di dusun 1 yang letaknya berada dibawah bisa disalurkan naik ke wilayah dusun 2 yang berada diketinggian.

Namun kata kades Thomas Ola, pihaknya telah menemukan solusi atas persoalan penyaluran air dari dusun 1 ke dusun 2 tersebut.

“Persoalan ini kita coba diskusikan dengan beberapa pihak dan sudah ada yang bisa membantu kami dengan tekhnologi yang dia tahu. Air bisa disalurkan dari bawah ke atas dengan tekhnologi hidram. Mereka sudah datang survei lokasi dan katanya bisa, jadi semoga tekhnologi itu bisa bantu kami atasi persoalan di dusun 2 itu,” kata Kades Thomas Ola. (Jmb)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

2 hours ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

11 hours ago

Kata Pengamat Soal Kedekatan Melki-Johni dengan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…

13 hours ago

Empat Prodi di Undana Jalani Akreditasi Internasional FIBAA dengan Tim Asesor dari Jerman

Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di tingkat global melalui…

16 hours ago

Jadi Narasumber Penguatan Moderasi Beragama, Melki Laka Lena: Anak Muda NTT Jangan Terjebak Politik Identitas

Kupang - Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melkiades Laka Lena menjadi narasumber pada…

19 hours ago

Dessy, Sakti, Natan Ketemu BPBD NTT, Ada Peluang 5.700 Korban Seroja di Kupang Terbantu Dana Hibah

Kupang - Tiga Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dessy Ballo-Foeh, Natan Minfini dari PDIP dan Sakti…

1 day ago