Kupang – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan mengurangi resiko bencana, Adventist Development & Relief Agency (ADRA) melaksanakan studi dokumentasi tentang pembelajaran dan praktik baik respon kesiapsiagaan Darurat bencana, Rabu, (31/01/2024)
Kegiatan digelar di salah satu hotel di Kota Kupang, melibatkan sejumlah pemangku kepentingan dari pemerintah, TNI, Polri, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Keterlibatan berbagai pihak ini diperuntukan ADRA dengan maksud menguraikan kompleksitas yang menjadi temuan studi Adra Indonesia dalam upaya pencegahan bencana, cakupan keberhasilan, hambatan, maupun inovasi yang dicanangkan menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut.
Sebagai informasi, desiminasi studi ini di kembangkan Andra melalui hasil studi dokumentasi di empat provinsi yakni Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Banten.
Dari hasil studi tersebut menggambarkan sejumlah temuan yang menjadi kelemahan dalam tindakan responsif bencana terutama di dua kabupaten yang tercatat sebagai daerah rawan bencana yakni Pandeglang (Banten), dan Kabupaten Kupang (NTT)
Adapun beberapa kelemahan yang menjadi temuan studi dalam tindakan mitigasi bencana di empat wilayah tersebut yakni:hambatan operasional,keuangan, kelompok rentan, seperti kelompok disabilitas. serta minimnya tanggapan masyarakat terhadap peringatan dini maupun status kesiapsiagaan terhadap bencana.
Dalam merespon setiap kelemahan tersebut, Feliks Batara selaku Kabid Pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Propinsi NTT menekan terkait konsep aksi dan antisipasi,menurutnya konsep tersebut dapat diterjemahkan dalam bentuk tindakan sebelum dan sesudah terjadi bencana.
“Jadi Konsep aksi antisipasi ini tentang bagaimana kita itu malakukan tindakan-tindakan sebelum terjadi bancana,titiknya itu mulai dari peringatan dini dari BMKG sampai sebelum terjadi bencana” ucap Feliks
Menurutnya hasil studi yang diseminasikan saat itu perlu di sebarluaskan sebagai bahan evaluasi dalam mengurangi risiko bencana terutama optimalisasi peringatan dini. “Jadi hasil studi tersebut bisa kita gunakan sebagai rekomendasi terutama terkait peringatan dini dan penyebarluasan yang belum tersampaikan dengan baik,” tegasnya.
Sebagai upaya Kolaboratif dalam Mengurangi Risiko bencana,kegiatan desiminasi studi di harapkan dapat meningkatkan kepekaan dan masukan dari semua golongan terutama masyarakat,pemerintah maupun non-pemerintah terhadap upaya-upaya yang dapat dilakukan bersama dengan harapan dapat meminimalisir kerugian akibat terjadinya bencana. (Beny Faofeto)
Kupang - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma…
Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…
Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…
Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…
Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…