Jakarta–Kelompok teroris Abu Sayyaf kembali menculik Warga Negara Indonesia (WNI), Jumat, 15 April 2015 sekitar pukul 18.31 waktu setempat.
Mereka adalah anak buah dua kapal berbendera Indonesia. Dua kapal ini dibajak di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. Kapal tersebut dibajak sekembalinya dari wilayah Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.
Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi ini membawa sepuluh Anak Buah Kapal (ABK).
Dalam kejadian tersebut, lima orang ABK selamat, satu orang tertembak sedangkan empat orang lainnya diculik.
“Satu ABK yang tertembak sudah diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia ke wilayah Malaysia guna mendapatkan perawatan. Informasi terakhir yang diperoleh meskipun mengalami luka tembak namun yang bersangkutan dalam kondisi stabil,” kata Jubir Kemenlu Arrmanatha Nasir Kementerian Luar Negeri melalui keterangan tertulis yang seperti dikutip Metrotvnews.com, Sabtu (16/4/2016) dini hari.
Adapun ABK yang selamat dibawa Polisi Maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Negara Bagian Sabah. Bersama dua kapal TB henry dan kapal tongkang Cristi. Saat ini, Kemenlu terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan kapal dan aparat berwenang Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Konsulat RI Tawau terus melakukan koordinasi dengan otoritas di Malaysia yang ada di wilayah tersebut,” jelas Tata.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah tegas untuk membasmi pembajakan di perairan Filipina. Indonesia akan menggandeng negara tetangga meningkatkan keamanan di perairan Asia Tenggara. (metrotvnews.com)