Lewoleba—Abrasi yang terjadi pesisir pantai Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur semakin parah.
Air laut telah mengikis pesisir pantai yang mengakibatkan kondisi pantai porak-poranda. Selain itu, tanaman pertanian milik warga yang ditanam tak jauh dari pantai mulai terancam.
Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur mengatakan pantai Kota Lewoleba memilki panjang 10 kilometer mulai dari SGB Bungsu di samping Pelabuhan Laut Lewoleba sampai muara Sungai Waikomo di Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan.
Pantai harus segera direklamasi sehungga mencegah abrasi bertambah parah.
“Pohon kelapa tumbuh di pinggir pantai, sekarang sudah ada di dalam laut. Pantai di SGB Bungsu sampai ke muara sungai Waikomo mengalami abrasi yang luar biasa. Bagaimana kondisi pantai itu tiga tahun ke depan?. Butuh reklamasi pantai sesegera mungkin, tetapi butuh anggaran besar,” ujar Bupati Sunur dalam konferensi pers di Lewoleba belum lama ini.
Menurutnya, Sudah ada proposal permintaan anggaran kepada pemerintah pusat untuk menangani abrasi pantai tersebut. (lex)
Ruteng - Bengkel konversi SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, binaan PT PLN…
Jakarta - PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah Pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi bagi…
Kupang - Propam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa handphone seluruh anggota seusai apel pagi…
SoE- Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, akabupaten Timor Tengah Selatan…
Kupang - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyerahkan bantuan dana Corporate…
Kupang - Sejumlah warga Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang…