Kupang–Lintasntt.com: Jumpa pers Bupati Alor Amon Djobo bersama puluhan wartawan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat pekan lalu, jauh dari kesan formal.
Sejumlah pernyataan sang bupati mengundang jenaka yang membuat wartawan bersama kepala dinas pariwisata dan perwakilan Way2East tertawa terpingkal-pingkal.
Gelak tawa berkali-kali terkait penjelasan bupati yang menyebutkan nelayan di Alor mengirim pesan singkat atau SMS kepada ikan di laut. Setelah menerima SMS, ikan-ikan tersebut akan naik sendiri ke perahu.
Bahkan, Amon bercerita seorang petani yang sedang menyadap nira lontar juga bisa mengirim SMS kepada ikan di laut. “Ikan naik saja,” katanya disambut gelak tawa dan tepuk tangan wartawan.
Suasana benar-benar cair, hangat dan penuh keakraban. “Apakah ikan juga punya handphone?,” tanya Tony Kleden dari Kabar NTT.
Mendengar pertanyaan itu, Amon tersenyum. Barulah ia memberikan penjelasan deteil mengenai SMS nelayan tersebut. Menurut Amon, hanya dua ikan di perairan Alor yang terpengaruh dengan SMS yang oleh masyarakat setempat disebut ‘ikan bodoh’.
Dua ikan itu ialah layang-layang dan bendera. Cara mengirim SMS kepada ikan ialah handphone (HP) dimasukan ke plastik dalam kondisi hidup. Begitu juga senter hp dinyalakan. Plastik yang berisi HP tersbeut dibawa penyelam ke dalam laut.
Di sana sang penyelam tinggal memencet tombol-tombol HP menunggu dua jenis ikan itu mendekat. “Setelah ikan mendekat, HP dalam kondisi menyala dibawa ke mana saja, ikan akan ikut, termasuk ke dalam perahu,” ujarnya. Mudah kan?. (gamaliel)