Nagekeo – Salah satu program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih periode 2024-20259, Melkiades Laka Lena – Johni Asadoma adalah hilirisasi non tambang.
Melki-Johni memastikan bahwa satu desa satu produk olahan, diwujudkan. Hal ini sebagai wujud implementasi visi-misi program hilirisasi sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
“Kami sudah janji bahwa setiap desa itu harus ada satu produk olahan jadi yang harus dibikin, minimal satu kalau lebih juga lebih baik,” sebut Melki Laka Lena di Kampung Rabu, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (30/11/2024).
Guna menyukseskan program prioritas ini, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten hingga ke tingkat Desa akan memetakan potensi sektor apa di setiap wilayah, produk olahan apa yang bisa dihasilkan.
“Nanti kita akan bikin klaster atau pengelompokan mana yang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan,” papar Melki.
Selain berdasarkan ketersediaan komoditas, klasterisasi juga mencakup kuantitas bahan bahan baku setiap sektor. Manakala di suatu wilayah mampu menyediakan pasokan bahan baku dalam skala besar, maka Pemerintah Provinsi NTT akan menyediakan pabrik pengolahan.
“Yang pastinya adalah kita tidak boleh jual hasil bumi kita dalam bentuk bahan mentah, cukup sudah, kita musti olah dulu supaya Bapa Mama dapat uang lebih banyak,” jelasnya.
Untuk diketahui kunjungan Melki Laka Lena di Kampung Rabu, Kecamatan Boawae tersebut merupakan serangkaian kunjungan gubernur terpilih pasca pemilihan umum serentak 27 November 2024. Sebelumnya Melki Laka Lena menyambangi warga terdampak Erupsi Lewotobi guna merayakan kemenangannya pada pilkada 2024. (*/sevrin/FN)