Kupang – Cagub NTT Nomor Urut 2 Melkiades Laka Lena membagikan tips memilih gubernur dan wakil gubernur NTT pada pilkada 27 November 2024. Tips yang dibagikan Melki tersebut saat menghadiri acara Masa Bimbingan (Mabim) mahasiswa baru di Kampus Uyelindo, Kayu Putih Kupang, Sabtu (26/10/2024).
Melki minta para mahasiwa mempertimbangkan 3 hal sebelum menjatuhkan pilihan, yakni visi misi calon, rekam jejak calon dan siapa saja di pemerintah pusat yang berada di belakang calon tersebut.
“Nanti dicermati betul apa visi-misinya, rekam jejaknya atau selama ini dia sudah bekin apa?, siapa di belakang dia, kalau terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur NTT, siapa di pemerintah pusat yang akan membantu dia mengurus
NTT termasuk partai koalisi,” ujar Melki yang berpasangan dengan kader Gerindra Johni Asadoma sebagai cawagub.
Menurut Melki, calon yang bergaining SARA atau suku agama rasa dan antar golongan, jangan percaya. “Orang yang bargaining suku dan agama tolong direm dulu. Tidak ada orang dari suku ini setelah dia terpilih, suku itu jadi sejahtera, tidak benar,” tegas Melki.
Adapun Melki-Johni merupakan pasangan calon gubernur berbeda dengan paslon lainnya. Keduanya diusung oleh partai pemerintah yakni Gerindra dan Golkar, PAN, Demokrat dan sejumlah parpol lainnya.
Prabowo Subianto sebagai presiden RI saat ini adalah ketua umum DPP Partai Gerindra yang menunjuk Melki-Johni maju di NTT, termasuk sebagian besar menteri kabinet Merah-Putih berasal dari partai koalisi yang mengusung Melki-Johni.
Adapun kegiatan bertema “Menanamkan Nilai Tridharma Mahasiswa Baru Sesuai Karakter Uyelindo” ini diadakan di Aula Kampus, dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa baru. Dalam kesempatan itu, Melki menyampaikan materi tentang peran generasi muda dalam kepemimpinan bangsa, terutama di era digital.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar ini menyebut, digitalisasi akan menjadi kunci dalam pengembangan pelayanan publik di masa depan.
“Pelayanan publik ke depan akan lebih besar dengan digitalisasi, mulai dari tingkat pusat hingga ke RT/RW. karena itu, saya merasa penting untuk hadir dan menyampaikan bahwa pendidikan di bidang digital, seperti di Stikom Uyelindo ini, adalah pilihan yang tepat,” ujar Melki.
Dia mengajak mahasiswa untuk tidak hanya bercita-cita menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), mengingat peluang di bidang digital sangat terbuka lebar. “Ke depan, peran ade-ade sangat dibutuhkan. Karena sekolah yang mahasiswanya paling mudah dapat kerja di bidang digital adalah mereka yang kuliah di kampus seperti Stikom ini,” jelasnya.
Karena, kata dia, ada peluang besar bagus anak Nusa Tenggara Timur yang bisa mendukung perekonomian lokal dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dia berharap agar lulusan dari Uyelindo Kupang nanti dapat memanfaatkan platform digital seperti marketplace untuk memasarkan hasil atau produk masyrakat. “Saya ingin agar adik-adik memastikan bahwa pilihan studi di Stikom adalah bagian dari masa depan Indonesia, NTT, dan kampung halaman kita. Jadi sangat tepat sekolah di Uyelindo,” jelasnya.
Lebih lanjut, Melki mengingatkan para mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada kegiatan akademik di kampus, tetapi juga harus aktif dalam organisasi.
Menurut Melki, kegiatan organisasi seperti PMKRI dan GMNI dan organisasi lain sangat membantu untuk membentuk kepemimpinan yang lebih baik.
“Menjadi pemimpin memang dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi niat dari masing-masing individu serta hasil studi yang baik juga sangat penting. Aktif juga di organisasi. Jangan hanya kuliah saja,” pungkasnya. (tim)