Balut Temurun Sukseskan Kegiatan ReproVibes: Cerdas Menyikapi Mitos Kesehatan Reproduksi

  • Whatsapp
Foto: Laura

Kupang – Kegiatan “ReproVibes: Cerdas Menyikapi Mitos Kesehatan Reproduksi” merupakan kegiatan diskusi mengenai reproduksi remaja yang diikuti oleh mahasiswa dan siswa/siswi dari SMK Mentari di Aula Rektorat Universitas Nusa Cendana pada Jumat (11/10/2024).

Kegiatan ini diadakan oleh Balut Temurun finalis kompetisi Saring Daring yang bekerja sama dengan Sejuk dan Internews pada Jumat (11/10/24)

Dalam kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Dr. Kuji L. Riwu Kaho (Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang), Ernesto Aldo (Founder Satu Frekuensi), dan Tata Yunita (Founder Tenggara Youth Community) untuk memberikan edukasi mengenai berbagai mitos seputar kesehatan reproduksi.

Selain melakukan diskusi, acara ini juga diawali dengan pemutaran film pendek berjudul “Bloody Rose” yang bercerita tentang dua anak laki-laki yang membantu teman perempuan tuli yang baru pertama kali mengalami menstruasi. Film ini memberikan edukasi penting terkait kesehatan reproduksi. Para peserta mendapatkan informasi yang akurat tentang berbagai aspek kesehatan reproduksi, mulai dari pubertas hingga kesehatan seksual.

Tata Yunita, sebagai pemateri pertama, membawakan materi mengenai melawan mitos melalui media sosial. Ia menekankan pentingnya akses pendidikan komprehensif mengenai kesehatan reproduksi.

“Kita harus memperkaya diri dengan pengetahuan dan informasi yang akurat mengenai kesehatan seksual & reproduksi serta membuat dan membagikan konten yang berisi informasi yang akurat dan benar,” ujarnya.

Tata juga mengemukakan beberapa mitos yang masih banyak dipegang oleh masyarakat Indonesia, seperti larangan keramas dan makan mentimun saat menstruasi.

Pemateri kedua, Ernesto Aldo, menjelaskan mitos dan fakta terkait kesehatan reproduksi. Ia menambahkan bahwa dalam HKSR Point 6, setiap individu berhak mendapatkan informasi dan pendidikan terkait kesehatan reproduksi. “Setiap individu berhak mendapatkan informasi dan pendidikan, dan perempuan memiliki hak sepenuhnya atas tubuh dan hidupnya,” katanya. Ernesto juga menekankan pentingnya keterlibatan laki-laki dalam isu kesehatan reproduksi. “Kita sebagai yang terpelajar perlu menjadi cycle breaker, setiap perubahan dapat dimulai dari diri kita sendiri,” tambahnya.

Dr. Kujil L. Riwu Kaho, membawakan materi tentang alat reproduksi pria dan wanita serta kesehatan reproduksi remaja. Ia meluruskan berbagai mitos, termasuk anggapan bahwa menstruasi adalah darah kotor. “Menstruasi tidak berasal dari darah kotor dan bukan merupakan darah yang kotor, sehingga jangan lagi mengatakan bahwa menstruasi adalah darah kotor dari wanita,” jelasnya.

Selama kegiatan, peserta aktif bertanya jawab dengan para narasumber. Mereka juga mengikuti berbagai sesi diskusi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai mitos-mitos yang sering berkembang di kalangan remaja. Sella Klau, salah satu peserta, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang diperoleh dari kegiatan ini.

“Saya baru tahu banyak hal tentang kesehatan reproduksi yang selama ini saya kira mitos. Penyampaian materi yang baik dan mendapatkan edukasi yang sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman,” ujarnya.

Indah A. Tallo, salah satu anggota Balut Temurun menyatakan bahwa Balut Temurun hadir dengan harapan untuk memberantas berbagai mitos dan miskonsepsi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. “Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, masih banyak anak muda Kota Kupang yang masih belum bisa membedakan antara mitos dan fakta seputaran kesehatan reproduksi,” ungkap Indah.

Melalui edukasi yang intensif, diharapkan masyarakat, khususnya remaja, dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan mengenai kesehatan reproduksi mereka, mengetahui berbagai mitos yang sering berkembang di kalangan remaja, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi. (laura)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *