Nama Ketua Sinode GMIT Dicatut jadi Tim Pemenangan SPK, Pdt Semuel Pandie: Itu Tidak Benar, Jangan Terprovokasi Isu SARA

  • Whatsapp
Postingan Hoax di Media Sosial/dok

Kupang – Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengimbau pihak-pihak yang mencatut nama ketua sinode sebagai salah satu anggota tim pemenangan calon gubernur Simon Petrus Kamlasi (SPK)-Andre Garu, bertobat, tidak mengulanginya lagi, serta tidak memprovokasi masyarakat dengan isu SARA.

Pasalnya, selama beberapa hari terakhir di media sosial, beredar foto SK Pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Simon SPK-AG Nomor: 01/SK/SIAGA/VIII/2024 yang menempatkan nama Pendeta Semuel Pandie sebagai salah au anggota tim pemenangan.

Dari postingan yang beredar tersebut, marga Pandie ditulis dengan kata Pandhi. Selain itu, masih ada dua pendeta lainnya yakni Pdt Benyamin Saleh dan Pdt Hengky Abineno.

Seperti dikutip dari laman GMIT, Senin (30/9), hanya Pendeta Semuel Pandie yang menyampaikan bantahan, tetapi dua pendeta lainnya belum menyampaikan bantahan.

Sekretaris Hubungan Kemasyarakatan (Humas) dan Protokoler Pdt. Pace F. Balukh menjelaskan bahwa berita yang disebarkan tersebut bohong atau tidak benar.

“Saya baru menelpon salah satu staf dari Pak Simon Petrus Kamlasi bahwa SK itu tidak benar. Itu editan. Tidak ada nama Ketua Sinode GMIT sebagai salah satu Penasehat Tim Pemenangan Paslon tersebut,” kata Pdt. Pace seperti dilansir dari laman GMIT, Senin (30/9/2024).

Pendeta Semuel B. Pandie juga menjelaskan bahwa GMIT terbuka untuk menerima, mendukung dan mendoakan semua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT Periode 2024-2029.

Demikian juga dengan para calon Kepala Daerah. GMIT menghargai dan menghormati nilai demokrasi dengan pilihan politik masing-masing anggota GMIT.

“GMIT dan politik tidak bisa dipisahkan. Namun keterlibatan GMIT dalam politik bukan untuk memperjuangkan kepentingan pasangan atau Partai tertentu, melainkan kepentingan nilai, yakni keadilan, kebenaran, dan damai sejahtera bagi masyarakat yang luas, terutama yang miskin dan tertindas, serta bagi lingkungan alam, sebagaimana Visi Kerajaan Allah di Bumi,” kata Pdt. Semuel.

Ia menghimbau seluruh anggota GMIT agar tetap tenang, berpolitik secara sehat, menghindari isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) yang menimbulkan konflik dan memecah belah persekutuan umat.

Sebaliknya umat memanfaatkan hak pilih masing-masing dengan sikap saling menghargai dan menghormati untuk mensukseskan pilkada di tahun ini untuk kemajuan NTT dan Indonesia. (*/tim)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *