Daftar di PKB, Johni Asadoma: Sumber Daya Alam NTT Perlu Dikelola Maksimal

  • Whatsapp
Irjen (Purn) Johni Asadoma mendaftar sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2024-2029 di DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sabtu (18/5/2024) sore/Foto: lintasntt.com

Kupang – Irjen (Purn) Johni Asadoma mendaftar sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2024-2029 di DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sabtu (18/5/2024) sore.

Johni tiba bersama tim pemenangan diterima Ketua Desk Pilkada yang juga Sekretaris DPW PKB NTT, Donatus Djo Bersama sejumlah pengurus serta Ketua DPC PKB Alor Paulus Buche Brikmar.

Setelah menjelaskan tujuan mendaftar sebagai bakal calon gubernur, dilanjutkan dengan penyerahakan berkas pendaftaran, penandatanganan berita acara pendaftaran calon. Kegiatan selanjutnya tanya jawab Bersama wartawan serta para pengurus DPW PKB NTT.

Menurut mantan Kapolda NTT ini, sebagai partai nasional religius, PKB merupakan salah satu partai favorit. Bahkan, PKB juga sebagai partai favorit bagi bakal calon gubernur lainnya, sebanyak sembilan bakal calon gubernur telah mendaftar ke PKB.

“Saya berbangga dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya bisa mendaftar di PKB. Hal-hal lain tentu akan menyesuaikan dengan mekanisme internal partai,” ucap Irjen (Purn) Johni Asadoma.

Johni juga menyampikan salam hormat kepada Ketua DPW PKB NTT Aloysius Malo Ladi dan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar. “Harapan saya, PKB bersama koalisi partai yang lain secara resmi mencalonkan saya sebagai calon gubernur,” ujarnya.

Sedangkan Donatus Djo mengatakan, PKB dengan hati terbuka menerima pendaftaran Johni Asadoma, dan akan berproses lebih lanjut. “Prinsipnya di PKB semua sama, setara, kami akan membawa berkas ke Jakarta,” ujarnya. Setelah itu, DPW PKB akan mengusulkan uji kompetensi keahlian (UKK) bagi seluruh bakal calon gubernur yang telah mendaftar di PKB.

Sementara, saat sesi diskusi, sejumlah pengurus PKB mengapresiasi keputusan Johni Asadoma untuk maju di Pilgub NTT. Dilihat dari pengalaman atau jam terbang, sosok Johni Asadoma tidak diragukan lagi.

Sebagai Jenderal Bintang Dua dan sedang menyelesaikan studi doktor ini, Johni tidak hanya berpengalaman di tingkat nasional dan daerah, tetapi juga di puluhan negara. Menurutnya, NTT sedang menghadapi memiliki sejumlah persoalan yang perlu diatasi, mulai dari kemiskinan, kesehatan, pendidikan, hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Di bidang pendidikan misalnya, indeks pembangunan manusia (IPM) terendah nomor tiga dari provinsi lainnya. Kekayaan sumber daya alam (SDA) NTT melimpah, tetapi belum dikelola lebih maksimal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD).

“Kita harus meningkatkan PAD sehingga NTT bisa mengelola program untuk pembanguanan dan mensejahterakan masyarakat,” ujarnya. NTT memiliki banyak potensi yang masih bisa dikelola untuk mendatangkan pendapatan yang cukup untuk menaikkan pendapatan asli daerah.

Banyak hal yang masih kita maksimalkan. Di bidang pertanian, pangan, perikanan, peternakan, jasa, dan pariwisata lokal, nasional dan internasional.

“Misalnya kita punya kolam renang Baumata (di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu). Dulu luar biasa, tapi sekarang tutup. Tidak ada lagi yang mandi di sana, Masih banyak sektor jasa dan pariwisata yang perlu dikembangkan untuk mendatangkan pendapatan bagi masyarakat dan daerah,” ujarnya. (gma)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *