Sampel Biskuit Kadaluwarsa di Pariti Belum Diserahkan ke Balai POM

  • Whatsapp
Dokter Robert

Kupang – Sampel biskuit kadaluwarsa yang diduga menjadi penyebab sejumlah balita korban banjir menderita diare, ternyata belum diserahkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM).

Balita yang diare setelah mengonsumsi biskuit tersebut terdapat di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.

Read More

Sehari sebelumnya, Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, dokter Robert Amheka mengatakan, sampel biskuit tersebut sudah dibawa ke Balai POM untuk diperiksa.

“Maaf, beta ada kesibukan lain jadi hub dr Imelda (Kabid yg urus laboratorium). sampel biskuitnya di Puskesmas Pariti dan belum dibawa ke POM-itu bukan prioritas.,” demikian, bunyi WhatsApp Kadis Keshatan Kabupaten Kupang dokter Robert Amheka, Jumat (6/1) siang.

Sebelumnya kadis Robert Amheka mengatakan sudah memerintahkan pihak puskesmas untuk menarik kembali semua produk tersebut dari lapangan.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan penanganan lanjutan kepada korban dengan mengambil sampel makanan untuk dibawa ke balai POM untuk diperiksa. Ini dimaksudkan untuk memastikan masa kadaluarsa dan bagaimana efek buruk makanan biskuit terhadap setelah dikonsumsi.

“Pemeriksaan lanjutan sudah dilakukan, sampel dibawa kembali POM untuk diperiksa-kaladaluarsa sekian waktu bagaimana efek bahanya?,” ungkapnya.

Sejumlah warga usia balita di dusun 4 desa Pariti kecamatan Sulamu kabupaten Kupang, NTT mengalami diare dan suhu badan tinggi usai mengkonsumsi biskuit ‘Makan tambahan Balita’, bantuan yang disalurkan posko bantuan bencana di wilayah itu. Pihak Puskesmas Sulamu menyatakan biskuit tersebut sudah kadaluarsa, tak layak dikonsumsi. (Jmb)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *