Pemkab Malaka dan Bank NTT Teken Kerjasama Layanan Jasa Perbankan

  • Whatsapp
Bupati Malaka Simon Nahak bersama Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho melakukan penandatanganan nota kesepahaman layanan perbankan di Kantor Pusat Bank NTT< Selasa (17/5/2022). Hadir pula Direktur Kredit Paulus Stefen Messakh, Direktur TI dan Operasional Hilarius Minggu dan Direktur Kepatuhan Christofel Adoe. Foto: Humas Bank NTT.

Kupang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka, Nusa Tenggara Timur menandatangani kerjasama Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pengelolaan Keuangan di kabupaten tersebut, Selasa (17/5/2022).

Pengelolaan keuangan ini dipusatkan di Kantor Bank NTT Cabang Malaka. Penandatanganan kerjasama dilakukan Bupati Malaka Simon Nahak bersama Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho bertempat di lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT.

Read More

Menurut Riwu Kaho, Bank NTT terus beradaptasi dengan perkembangan digitalisasi dan komitmen itu telah mendapat dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adaptasi dilakukan secara bertahap seusai dengan kemampuan modal dan kinerja keuangan.

“Prioritas utama kita adalah kontribusi terhadap pemerintah provinsi dan kabupaten, sehingga sesuai misinya sebagai agent of development (agen perubahan), terjadi peningkatan PAD bagi semua daerah kabupaten,” ujarnya.

Kerjasama dengan dengan Kabupaten Malaka tersebut merupakan bagian dari komitmen Bank NTT untuk berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Karena itu, lingkup kerjasama antara Bank NTT dan Pemkab Malaka tidak hanya membantu program kerja bupati dalam pengelolaan tata kelola keuangan, tetapi juga hal-hal lain yang ada kaitan dengan program pembangunan ekonomi dan keungan di kabupaten yang berdiri sejak 2013 tersebut.

Untuk meningkatkan PAD dari 9 retribusi maupun potensi lain seperti akses untuk spot pariwisata atau memperlancar punggutan retribusi seperti pajak bumi bangunan (PBB), BPHTP hingga pajak iklan restoran dan hotel serta galian C.

Riwu Kaho mencontohkan beberapa kabupaten sudah mengunakan layanan digital untuk pembayaran retribusi pasar dengan alat EDC Bank NTT. “Hanya taping, real time masuk langsung ke rekening kabupaten,” jelasnya.

Layanan tersebut sangat bermanfaat untuk meminimalkan potensi pengelolaan yang selama ini belum tertib sekaligus meningkatkan PAD. “Layanan ini memberikan kepuasan kepada pemilik kendaraan sehingga ada rasa kerelaan membayar retribusi parkir. Di bebrapa tempat, kalau tarif satu tahun bisa mencapai antara Rp200 miliar -Rp300 miliar. Kalau potensi ini di Malaka bisa ditata dengan baik, bisa dapat sampai Rp100 miliar (per tahun),” ujarnya.

Bupati Malaka, Simon Nahak mengatakan, Malaka memiliki empat potensi yang dapat digarap secara maksimal yaitu perikanan dan kelautan, pertanian, pertenakan dan pariwisata.

Dia mengatakan, pada perayaan HUT Malaka ke-9 belum lama ini, antara 5.000-10.000 memadati lapangan umum Betun. Namun, ia tidak mengeluarkan kebijakan untuk memunggut retribusi parkir.
“Andaikata saya punggut pajak mendadak bisa kaya, tetapi dalam bisnis, kita promosi dulu. Sekrang, Puji Tuhan kami sedang menyiapkan pujasera (pusat jajan serba ada),” katanya.

Adapun kerjasama yang sedang mulai berjalan ialah, Bank NTT Cabang Malaka sedang membuat casing untuk beras merek ‘Nona Malaka’ dan Kacang Hijau Merek Fore Lakateu.

“Saya minta kepada pak direktur minimal membackup kami untuk dana CSR gunakan untuk packing. Saya mau produk komoditi Malaka itu dibuat brand tetapi tidak boleh mengabaakan brand Bank NTT,” jelasnya kepada wartawan.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Direktur Kredit Paulus Stefen Messakh, Direktur TI dan Operasional Hilarius Minggu, Direktur Kepatuhan Christofel Adoe, dan Kepala Divisi Rencorsec dan Legal Bank NTT Endri Wardhono. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *