Kupang–Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Nusa Tenggara Timur (NTT) Esthon Foenay memastikan partai yang dipimpinnya itu berkoalisi bersama Partai Amanat Nasional (PAN) di pilkada 2018.
“Koalisi yang sudah pasti bersama PAN,” kata Esthon kepada wartawan di gedung DPRD NTT, Selasa (5/9).
Koalisi Demokrat-PAN mengusung pasangan Esthon Foenay-Christ Rotok. Dengan demikian peta partai politik jelang pilkada NTT mulai mengerucut. Esthon juga sudah mendaftar sebagai bakal calon gubernur di tiga partai lainnya yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
“Kami berharap koalisi bersama tiga parpol itu, tetapi masih dalam proses dan itu tergantung mereka,” ujarnya.
Tanpa koalisi bersama tiga parpol tersebut, Gerindra-PAN sudah bisa mendaftarkan Esthon-Chris ke KPU. Saat ini Gerindra memiliki delapan kursi di DPRD dan PAN memiliki lima kursi, sudah memenuhi syarat minimal jumlah kursi mengusung pasangan calon gubernur.
Sementara itu survei elektabilitas calon gubernur NTT yang digelar sebuah lembaga survei bernama Populi Center memperlihatkan Esthon Foenay memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan elektabilitas bakal calon gubernur lainnya.
Elektabilitas Esthon Foenay sebesar 20,3% unggul dari elektabilitas kader Demokrat Benny K Harman yang menempati posisi kedua sebesar 12,4%, dan kader Hanura Ibrahim Agustinus Medah sebesar 11,9%. Berikutnya Chris Rotok 9,9%, kader PDIP Raymundus Fernandez 8,5%, Bupati Ngada Marianus Sae 4,5%, Lusia Adinda Lebu Raya 3%, Ayup Titu Eki 3% dan Melkiades Laka Lena 2,1%
Kendati elektabilitasnya tinggi, Esthon mengaku terus bekerja untuk meningkatkan elektabilitasnya. “Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat,” kata Esthon. (mi/palce amalo)