Labuan Bajo–Lomba balap sepeda Tour de Flores baru pertama digelar, namun disambut dengan antusiasme cukup tinggi dari para pembalap baik itu nasional maupun asing.
Apalagi kebetulan ajang tersebut tidak berjauhan dengan ajang serupa, Tour de Ijen. Dengan begitu, para pembalap tinggal bergeser saja dari Banyuwangi, Jawa Timur ke Flores, Nusa Tenggara Timur.
Saat melihat animo para pembalap itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya pun langsung menegaskan tekadnya untuk menjadikan Tour de Flores sebagai ajang tahunan.
Apalagi ia melihat sendiri betapa warga NTT begitu semringah dalam menyambut lomba bertaraf internasional tersebut. “Saya pikir lomba itu harus diadakan setiap tahun. Selain sebagai ajang promosi wisata, itu bisa mendorong perkembangan olahraga bersepeda di daerah tersebut,” ujar Arief seusai acara penutupan Tour de Flores di Labuan Bajo, Senin (23/5).
Hal senada dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Menurutnya, lomba seperti Tour de Flores ataupun Tour de Ijen seharusnya lebih banyak digelar.
Imam bahkan berencana menggelar Tour de Nusantara. “Saya se pendapat dengan Pak Arief bahwa tahun depan ajang ini harus diadakan lagi. Bahkan, bila perlu kita bikin semacam Tour de Nusantara dari Sabang sampai Merauke.” Imam pun mendorong daerahdaerah untuk lebih kreatif dalam menggelar kejuaraan. Selain bisa menjadi alat untuk mempromosikan daerah mereka, itu bisa membantu para atlet nasional menambah jam terbang.
“Kalau ikut balapan di luar negeri kan mahal biayanya. Jadi dengan ba nyaknya event di Tanah Air, mereka bisa bertanding dengan atlet-atlet asing,“ ujar Imam. (mi/gma)