KUPANG—LINTASNTT.COM: Sedikitnya 6.000 warga yang masih bertahan di desa-desa di kaki Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terancam kelaparan.
Ribuan warga tersebut berasal dari Desa Tuangeo, Ladolaka, Reruwairere, Kesokoja, dan Lidi. Adapun warga Desa Rokirole dan Nitungle yang juga terletak di kaki Rokatenda sudah diungsikan ke Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Sekretaris Kecamatan Palue Marthen Luther Adjie mengatakan seluruh hasil pertanian warga tidak bisa panen karena rusak diterjang abu vulkanis Gunung Rokatenda saat letusan pada Sabtu 10 Agustus lalu. Persediaan bahan makanan di warga sampai Senin (19/8) yakni beras lima karung, 25 dos mi instan dan beberapa dos berisi air mineral.
“Ada puluahan hektare kebun ditanam jagung, umbi, jembu mete, kelapa, pisang, termasuk rumah penduduk hancur sehingga masyarakat tidak bisa mengharapkan bahan makanan lagi dari kebun,” kata Marthen, Senin (19/8).
Kendati terancam kelaparan, menurut Dia, warga belum juga bersedia diungsikan. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga kebun dan harta benda mereka.
Pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Sikka mengirim delapan ton beras, namun bantuan beras dan bahan makanan lain juga dipasok oleh dermawan dan lewat gereja.
Namun menurut Dia seluruh warga yang berada di kaki Rokatenda harus diungsikan guna mengantisipasi kembali jatuhnya korban jiwa gunung itu meletus lagi dalam waktu dekat. Kendala lain ialah seluruh sumber air terkontaminasi belerang Gunung Rokatenda.
Di tempat berbeda, Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera mengatakan pemerintah mengalami kendala mengirim air bersih dari Maumere ke Palue karena terkendala transportasi kapal. Padahal pemerintah sudah menyiapkan tempat penampungan air bersih berukuran 1.100 liter di pesisir pantai pulau itu.
Untuk mengatasi persolan distribusi air bersih, menurut Bupati, pemerintah minta bantuan kapal tangki dari Kupang. Adapun jumlah pengungsi Palue yang saat ini berada di Maumere berjumlah 1.026 orang. Mereka ditampung di kantor bupati lama Sikka. (Sumbe: Metrotvnews.com/Palce Amalo)