Kupang–Sebanyak 378 keluarga dan rumah ibadah di pedalaman Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menikmati listrik PLN, Sabtu (25/4).
Ratusan keluarga itu berasal dari dua desa yakni Tuapakas dan Oemaman, Kecamatan Kualin, menerima pasang baru listrik gratis untuk daya 450 kVa, dan potongan 50% untuk pasang baru daya 900 kVa bersubsidi.
Bantuan listrik gratis itu masih berlangsung selama tiga bulan, April, Mei dan Juni, yang merupakan bagian dari bantuan pemerintah untuk meringankan beban warga terkait pandemi virus korona.
Peresmian Listrik Gratis ditandai dengan penyalaan perdana listrik pasa Rumah Ibadah dan rumah pelanggan yang telah terpasang meteran dan jaringan listrik. Peresmin ditandai dengan penyalaan listrik di rumah penduduk dan rumah ibadah yang dilakukan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko bersama Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, Army Konay.
Menurut Army, sejumlah desa di Tuapakas belum menikmati listrik PLN karena berbagai kendala. Dia berharap desa-desa itu juga segera menikmati listrik dalam waktu dekat. “Syukur Kepada Tuhan dalam menyambut ramadan, kita bisa melistriki Desa Tuapakas dan Desa Oemaman,” ujarnya.
General Manager Ignatius Rendroyoko mengatakan listrik gratis merupakan bentuk nyata dari bantuan pemerintah melalui PLN untuk masyarakat. Dia berharap bantu itu dapat dengan baik untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. “Semoga bantuan ini dapat meringankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Semenatara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Kupang Cahyo Gunadi mengataka pengoperasian listrik di wilayah itu membutuhan material Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 8,9 KMS, JTR (Jaringan Tegangan Rendah) 19 KMS, dan empat gardu dengan total daya 200 kVa.
Warga setempat menyambut hadirnya listrik di desa itu sejak Indonesia merdeka, dengan mendatangi lokasi peresmian termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Di antaranya keluarga Hengky Leo dan Debora Benu, warga Desa Tuapakas yang juga baru pertama kali menikmati listrik PLN. “Kami merasa lega karena selama ini hanya memakai pelita, sekarang bisa merasakan listrik dari PLN,” katanya. Menurut Hengki, ongkos minyak tanah untuk kebutuhan pelita mencapai Rp75 ribu per bulan. “Sekarang istri saya menenun lebih lama di malam hari karena sudah ada listrik,” katanya. (mi)