Manila–Upaya pembebasan sandara WNI dari tangan kelompok Abu Sayyaf tidak ada titik terang setelah tentara Filipina yang menyerbu markas kelompok ini malah tewas dibunuh.
Apa penyebabnya sehingga banyak tentara tewas terbunuh?
Kantor berita AFP mengutip juru bicara dari tentara Filipina yang ikut dalam penyerbuan tersebut, Kolonel Benedict Manquiquis Minggu (1/4) mengatakan kepada radio DZRH bahwa pasukan Filipina saat itu sedang dalam perjalanan menuju lokasi kelompok Abu Sayyaf.
Tiba-tiba di tengah jalan, mereka disergap lebih dulu oleh kelompok ekstrem tersebut.
“Kelompok kami sedang dalam perjalanan untuk menyerang mereka. Saat di perjalanan, mereka disergap,” kata Benedict.
“Musuh berada dalam posisi yang lebih tinggi. Jadi di mana pun tentara kami mencari perlindungan, mereka masih bisa terkena senjata berat dan peledak dari kelompok Abu Sayyaf,” tambahnya.
Data yang disampaikan Benedict menyebutkan, 18 tentara Filipina tewas, empat di antaranya dipenggal kelompok Abu Sayyaf. Dari pihak musuh, ada 5 orang tewas. Sebagian lagi, 53 tentara dan 20 kelompok Abu Sayyaf luka-luka.
Adapun nasib 10 WNI tersebut sampai saat ini belum diketahui. (AFP/detikcom)
SoE - Mobil dinas Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Timor Tengah Selatan (TTS) bernomor polisi DH…
Ruteng - Bengkel konversi SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, binaan PT PLN…
Jakarta - PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah Pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi bagi…
Kupang - Propam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa handphone seluruh anggota seusai apel pagi…
SoE- Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, akabupaten Timor Tengah Selatan…
Kupang - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyerahkan bantuan dana Corporate…