Categories: Timor

130 Sapi Mati di Kawasan Peternakan Besiape

Kupang–Sebanyak 130 sapi dilaporkan mati di Kawasan Peternakan Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur diduga mengalami malnutrisi.

Sapi mati tersebut merupakan bagian dari 220 sapi milik Pemerintah Provinsi NTT yang dilepas di kawasan itu sejak Oktober 2015. Sapi mati secara tidak bersamaan sejak Januari-Maret, dan langsung dikuburkan oleh petugas.

“Sapi mati di NTT bukan antraks. Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan sapi mati karena malnutrisi,” ujar Kepala UPT Pembibitan Ternak dan Produksi Makanan Ternak, Dinas Peternakan NTT Agustinus Umbu Hera di Kupang, Kamis (17/3).

Agustinus mengatakan petugas dari Balai Besar Veteriner Denpasar sudah tiba di lokai sapi mati untuk mengambil sampel yang hasilnya akan diumumkan beberapa pekan lagi. Hasil uji laboratorium sampel sapi akan menjelaskan sapi mati akibat antraks atau malnutrisi.

Malnutrisi terjadi akibat El Nino yang mengakibatkan sapi tidak memperoleh nutrisi dan mineral dari pakan yang dimakan. “Pakan ada tetapi kandungan gizinya kurang. Sapi makan jerami hanya untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Kondisi seperti itu mengakibatkan berat badan sapi terus berkurang, kurus hingga mati.

Persoalan lain ialah terjadi Okopasi lahan di kawasan itu dari masyarakat yang mengakibatkan lahan untuk ternak berkurang. Karena lahan berkurang, petugas tidak bebas melepas ternak mereka untuk merumput.

Sebenarnya kawasan peternakan tersebut memiliki luas 3.700 hektare, dengan luas padang pengembalaan 200 hektare, namun pemerintah masih mengalami kendala akibat okupasi tersebut. Bahkan kantor UPT Pembibitan Sapi yang tadinya ada di dalam kawasan peternakan, dipindahkan ke luar kawasan karena ditolak warga.

Menurutnya saat ini petugas mengawasi ketat sapi yang masih hiudp sehingga tidak menjadi korban. “Kita melakukan penanganan teknis seperti mempersiapkan pakan berkualitas dan air,” ujarnya. (sumber: mediaindonesia/palce amalo)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Wagub Johni Asadoma Gelorakan Gerakan ‘Beli NTT’ di AnTiK Fest 2025

Kupang - Wakil Gubernur NTTJohni Asadoma membuka "Ana NTT Kreatif Festival" AnTiK Fest 2025, di…

3 hours ago

Dua Terduga Preman yang Aniaya Warga di Manutapen Segera Diadili

Kupang - Penyidik Polsek Alak melimpahkan berkas dua tersangka kasus pengeroyokan terhadap John Pelang di…

3 hours ago

Kaliwatu Residence Labuan Bajo Jadi Resort Pertama di NTT yang Dukung Penggunaan Energi Hijau

Labuan Bajo - Kabar membanggakan datang dari dunia pariwisata dan energi bersih di Labuan Bajo.…

7 hours ago

Empat Bupati di Sumba Siap Dukung PLN Untuk Kelancaran Program Pembangunan Lisdes Dan Lisdus

Kupang  - PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrik (UP2K) Sumba dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan…

10 hours ago

PLN Dukung Pengembangan UMKM Melalui Partisispasi Rumah BUMN

Larantuka - Rumah BUMN Ende, sebagai wadah pengembangan UMKM Binaan PT PLN (Persero) UIW NTT,…

23 hours ago

Undana Terima 2.014 Mahasiswa Baru Lewat Jalur Mandiri, Pendaftaran Tutup 4 Juni

Undana Terima 2.014 Mahasiswa Baru Lewat Jalur Mandiri, Pendaftaran Tutup 4 Juni Kupang - Universitas…

23 hours ago